Kolom Muhammad Riza: REUNI POLITISASI AGAMA

Katanya acara silahturahmi keagamaan dan bersumpah tidak ada agenda politik, tapi fakta di lapangan sebaliknya. Jelas-jelas dengan gamblang kita semua dapat menyaksikan sendiri dan liputannya di banyak media. Koar-koar mereka pada saat orasi juga diselingi ujaran kebencian, umpatan, dan celaan, yang dapat menyinggung SARA dan pemerintah termasuk kepala negara.

Apakah ini yang diajarkan agama Islam? Prilaku sepert inilah yang membuat citra Islam menjadi buruk.




Sebab agama (Islam) itu sejatinya putih/bersih dan luas (universal), namun ketika diperalat politik praktis akan menjadi sempit oleh batasan-batasan ideologis dan platform politik juga berbagai intrik, sehingga menurunkan citra agama tersebut menjadi abu-abu/kusam. Naudzubillah min dzalik.

Kalau demikian, ini bukan acara reuni keagamaan tapi reuni politisasi agama. Itulah sebabnya Allah tidak suka terhadap orang-orang seperti mereka:

‎“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina.” (QS. al-Qalam, 68: 10).

“Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela.” (QS. al-Humazah, 104:1).

“Yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur hasutan.” (QS. al-Qalam, 68:11).




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.