Presiden Ungkap Proses Atasi Kabut Asap

Arry GintingARRY GINTING. PEKANBARU — Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat adat Riau atas gelar adat yang diberikan kepadanya melalui Lembaga Adat Melayu Riau. Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri acara Pagelaran Budaya Masyarakat Riau di Gelanggang Remaja, Jl. Diponegoro, Pekanbaru [Sabtu 15/12].

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penghargaan ini,” ucapnya.

Gelar adat Datuk Seri Setia Amanah Negara diberikan kepada Presiden dengan mempertimbangkan sejumlah kebijakan Presiden yang memberikan manfaat positif kepada masyarakat adat Riau. Salah satunya ialah soal penanggulangan asap kebakaran hutan dan lahan yang dalam 3 tahun belakangan disebut telah teratasi. Terkait hal tersebut, Presiden menceritakan awal mula dari upayanya mengatasi kabut asap yang sering dikeluhkan. Awalnya dari kunjungan pertamanya ke Provinsi Riau pada tahun 2015 lalu.

“Saya ingat tahun 2015 yang lalu saat saya pertama kali ke Riau. Apa yang saya lihat saat itu? Kebakaran hutan dan asap di mana-mana. Saya masuk ke tengah-tengah ladang, saya ingin mencari tahu sebetulnya kenapa 17 tahun asap itu tidak bisa hilang. Saya ingin mendapat informasi langsung dari lapangan. Ternyata memang sebabnya ada banyak,” tuturnya.

jokowi di riau 2

Namun, saat itu Presiden yakin, apabila seluruh pihak baik pusat, daerah, maupun masyarakat mau bekerja sama, penanggulangan kabut asap akan semakin mudah. Presiden Jokowi sendiri saat itu mengambil langkah tegas kepada jajarannya di TNI dan Polri agar terus bergerak begitu mengetahui potensi kebakaran hutan dan lahan.

“Hati-hati saudara-saudara yang memimpin di lapangan. Saya tidak mau tahun depan ada asap lagi. Kalau ada asap, hati-hati, saudara pasti yang saya copot pertama kali. Saya sampaikan seperti itu,” ujarnya.

Dengan upaya tersebut dan atas bantuan masyarakat, lembaga adat, dan seluruh komponen yang ada di Riau, persoalan kabut asap dapat ditangani atau setidaknya meminimalisir jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau.

One thought on “Presiden Ungkap Proses Atasi Kabut Asap

  1. Dalam kunjungannya ke Riau 14/12 rakyat Melayu Riau menyatakan terima kasihnya kepada Pak Jokowi karena berhasil menghilangkan ‘pengasapan’ yang bikin sesak napas karena kebakaran hutan di Riau.
    Orang Melayu Riau jelas masih ingatlah jasa presiden Jokowi menekan ‘pengasapan’ oleh orang-orang internasional NWO itu yang tujuannya menghancurkan alam dan ekonomi negara nasional Indonesia.

    Pembakaran hutan adalah salah satu taktik efektif untuk merusak, memiskinkan dan menaklukkan kekuasaan nasional Indonesia yang dipimpin oleh nasionalis Jokowi. Ingat bahwa kontradiksi utama dunia sekarang ialah perjuangan antara kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia KONTRA kepentingan global NWO yang terus mau menjajah demi pembangunan kekuasaan tyrani dunia yang dicita-citakan sudah lama itu.

    Dan di Riau antek-antek neolib NWO ini adalah pejabat-pejabat koruptif yang suka rela melaksanakan politik pemiskinan sebuah negeri nasional terutama yang kaya SDAnya. Harus diingat juga bahwa Korupsi, Narkoba, Sextrafficking/pornografi, LGBT, Feminism, Perkawinan Homo dsb, adalah alat-alat utama selain ‘terrorism’ (terrorism sekarang sudah mulai redup berkat pencerahan dan penelanjangan dari ahli-ahli dunia).

    Soal Korupsi memang banyak juga dikalangan pejabat Riau. Korupsi masih tetap alat paling mantap bagi NWO terutama di negeri-negeri berkembang kaya SDA.

    Ketika pres Jokowi ke Riau 2015, dia bilang akan pecat pejabat tinggi daerah (kapolda dan pangdam) kalau masih ada pembakaran hutan. Dan pembakaran hutan langsung menurun drastis, Dan rakyat jadinya mengerti betul dimana ‘kunci’ persoalannya dan berterima kasih atas jasa Pak Jokowi, dan rakyat tak perlu pakai masker lagi. Juga termasuk rakyat Singapura merasa lega tanpa masker, para turis tidak terganggu.

    Soal ketegasan pres Jokowi dalam hal pembakaran hutan dia masih terus mempraktekkan, bilang:

    “Kalau ada kebakaran, di sebelah mana, saya telepon Panglima, ganti pangdamnya. Kebakaran enggak rampung di provinsi mana, telepon Kapolri, ganti kapolda. Kalau kecil lagi, kapolresnya,” Kompas.com – 06/02/2018. Itulah ketegasan presiden Jokowi membasmi pembakar hutan, dan sudah banyak hasilnya dan rakyat berterima kasih, seperti rakyat Riau itu.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.