Kolom Ganggas Yusmoro: BERAGAMA TERNYATA BUTUH KECERDASAN

IGanggas Yusmoro 4seng-iseng nonton film Mr Bean. Ada adegan di dalam gereja. Mr Bean yang kocak, yang selalu aneh, yang jahil, membuat saya mengerutkan kening. Aahh, saya cemburu dengan sahabat, teman dan saudara-saudaraku yang beragama Kristen. Kenapa?

Film yang telah ditayangkan berulang-ulang, barangkali ratusan kali, atau bahkan ribuan kali di seluruh dunia, saya tidak pernah sekalipun mendengar ada protes tentang film ini.

Tidak ada yang merasa agamanya dinistakan. Tidak ada yang merasa tempat ibadahnya dilecehkan. Semua menikmati dan menganggap film ini membuat terhibur. Bisa ketawa. Bahkan, ketika ending dari film ini menyanyikan lagu Haleluya, Mr Bean tetap melakukan hal-hal jahil.

Saya membayangkan, jika saja film-film semacam ini dibuat dan ditayangkan di tempat ibadah yang konon agamanya merasa paling benar di sisi TuhanNya, tentu akan geger. Akan ada demo berjilid-jilid.

Ketika penganut agama sudah semakin cerdas, ternyata mereka tidak mudah marah. Begitu sebaliknya, ketika penganut agama belum cerdas, hal-hal yang mustinya tidak dibuat marah, hal-hal yang seharusnya bisa mengerjakan sesuatu yang produktif, bisa jadi film semacam Mr Bean akan dibuat masalah besar.

Saya cemburu boleh, toh?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.