PENGOBATAN ALAMI DI MATA AIR LAU TIMAH (Taneh Pinem, Kabupaten Dairi)

Jendaras Ginting 2JENDARAS GINTING. TANEH PINEM. Sejak dibuka untuk umum setahun yang lewat, pemandian alam Lau Timah selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah. Pemandian alam ini terletak di Desa Renun (Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi), sekitar 5 km dari pekan Laubaleng (Kecamatan Laubaleng, Kabupaten Karo) atau lebih kurang 80 km dari Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo.

Kebanyakan warga yang berkunjung ke pemandian alam ini datang dengan membawa keluarga atau teman sejawatnya yang sakit seperti reumatik, darah tinggi, dan lain-lain untuk dimandikan di mata air Lau Timah yang hangat.

Setiap hari pemandian alam yang luas kolamnya hanya berkisar 300 meter per segi ini sangat ramai dikunjung oleh warga dari berbagai daerah seperti Kabanjahe, Medan, Pematang Siantar dam Kotacane (Aceh Tenggara). Banyak pengunjung mengakui, setelah beberapa kali berkunjung ke tempat ini, penyakitnya sedikit demi sedikit berkurang.

Belakangan ini, pengunjung bahkan kebanyakan datang pada malam atau pagi dinihari terutama yang dari perkotaan. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar Rp. 10.000 bagi kendaran roda empat oleh pemilik lahan dan tambah retribusi untuk perawatan jalan sebesar Rp. 10.000 yang dikelola oleh pemerintahan Desa Renun.

lau timah 2

Belum ada penelitian dari mana sumber panasnya air. Besar dugaan, sumber kehangatan air adalah adanya panas bumi di dasarnya. Namun, berbeda dengan mata air panas Lau Debuk-debuk dan di beberapa tempat lain di Dataran Tinggi Karo, di Lau Timah, airnya tidak bercampur belerang. Karena itu, tidak ada bau belerang yang melekat di tubuh kita setelah mandi di kolam ini. Sebagian pengunjung bahkan membawa airnya pulang ke rumah dengan jerigen untuk diminum atau dimandikan di rumah masing-masing.

Nama Lau Timah diberikan karena ada mata air yang hangat dan, menurut dugaan warga setempat, di sekitar lahan ada kandungan timah. Tapi ini hanya dugaan semata. Sepanjang yang diketahui oleh warga setempat, belum pernah ada penelitian geologi terhadap lokasi ini. Keberadaannya memang sudah lama diketahui, tapi pemilik lahan baru mengelolanya sebagai tempat tujuan wisata sejak setahun ini.

Di Kabanjahe, pemandian alam Lau Timah ini sudah menjadi buah bibir. Beberapa bulan ini, banyak warga Kabanjahe, bahkan Perpulungen Jabu-jabu, Mamre maupun Moria sudah melakukan kunjungan untuk mandi bersama-sama di sana..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.