Kolom Asaaro Lahagu: TERBUKTI! 3 BUKTI ERICK THOHIR MEROKET DI KUBU JOKOWI (Sirulo TV)

Asaaro LahaguTepat sekali Jokowi memilih Erick Thohir. Tugas utama yang dibebankan kepadanya dilakukan dengan sukses. Apa itu? Konsolidasi internal. Erick Thohir ditugaskan oleh Jokowi untuk, pertama-tama ,mengkonsolidasi internal. Dan, ini sukses dilakukannya. Tidak ada gunanya menyerang pihak luar, membuat banyak iklan kalau konsolidasi internal amburadul.

Lihatlah kubu seberang. Kerap terdengar bagaimana PKS dengan Gerindra cakar-cakaran soal wakil Gubernur DKI Jakarta. Ini berefek parah di Kubu Prabowo.

Lihatlah bagaimana para elit Gerindra bertengkar dengan SBY soal kampanye SBY yang belum dilakukan untuk Prabowo. Lalu, SBY membalas elit Gerindra dengan membuka borok Sandiaga Uno. SBY mengungkit janji Sandiaga bahwa, saat dia berkampanye, dia akan mengikutsertakan Agus dan tentu membiayai kampanye tersebut. Namun, hal itu tidak dilakukan oleh Sandiaga.

Carut-marutnya internal Prabowo tak bisa ditahan lagi oleh Sandiaga Uno. Ibarat mau pipis, Sandiaga tak bisa menahan pipisnya. Ia akhirnya membuka borok Demokrat, PKS dan PAN yang belum menyumbang sedikitpun untuk biaya kampanye Pilpres. Ini memalukan.

Lalu, borok internal Prabowo itu semakin terkuak ketika PKS dan PAN membalas Sandiaga Uno. Mereka terus terang telah mendukung Prabowo-Sandi dengan dahsyat, yakni melalui dukungan partai mereka ketika Prabowo-Sandi mendaftar sebagai Capres dan Cawapres. Anggaplah isi kardus Rp. 1 triliun itu sebagai sumbangan PKS-PAN karena belum dibayar oleh Sandi.

Konsolidasi internal Prabowo terus kocar-kacir saat mereka membuat sendiri skenario hoax Ratna yang gagal. Lalu, ada skenario hoax 70 juta suara tercoblos oleh seorang Ketua Kornas Prabowo yang kemudian ditangkap dan menjadi tersangka.

Elit Demokrat, Andi Arief turut menyebarkan hoax tersebut. Nama, Ketua BPN Prabowo-Sandi (Djoko Santoso) disebut-sebut dalam rekaman suara hoax. Bagaimana rasanya kalau nantinya polisi memeriksa Andi Arif dan Djoko Santoso soal hoax 70 juta suara tercoblos itu? Bisa berabe.

Apakah anda percaya ketika Survei Median yang memenangkan Prabowo di sosial media? Sama sekali tidak. Survei Median jelas berafiliasi dengan Kubu Prabowo. Pemiliknya adalah orang yang dekat dengan PKS. Tetapi benarkah bahwa pendukung Prabowo ramai di sosial media? Ya benar. Mereka berada pada kisaran 30*. Suara orang-orang ini memang dibuat senyaring-nyaringnya di sosial media. Apakah itu cukup? Sama sekali tidak.

Apakah anda percaya survei internal Prabowo-Sandi yang mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi di atas 40%? Sama sekali tidak. Semua survei ternama, terakurat, terpercaya mengatakan elektabilitas Prabowo-Sandi berkutat di angka 30-35%. Mereka kalah 20% dengan suara Jokowi. Lalu, apakah Kubu Prabowo-Sandi panik? Ya, sangat panik. Apa bentuk kepanikan Kubu Prabowo-Sandi?

Pertama, markas pemenangan Prabowo-Sandi langsung dibuat di dekat rumah Jokowi di Solo untuk mengintimidasi Kubu Jokowi. Dikira Pemilu adalah perang era Romawi kuno. Serang langsung ke jantung pertahanan lawan.

Apakah strategi Jenderal Djoko Santoso ini manjur? Sama sekali tidak. Cukup karangan bunga sebagai ucapan selamat, membuat Kubu Prabowo-Sandi serba salah. Ditolak salah, dibuang salah. Maka hanya respon nyinyir dari Djoko Santoso yang terjadi. Ia menganggap bahwa ucapan selamat dari PDIP itu adalah ucapan. Lebay. Selanjutnya tinggal banteng keluar menggeruduk.

Ke dua, skenario hoax dibuat untuk mendelegitimasi Pemilu melalui serangan-serangan hebat kepada KPU. Kubu Prabowo-Sandi saat ini sedang mempersiapkan kekalahan mereka. Begitu Pemilu usai, dan hasil quick count mengkonfirmasi kekalahan mereka, demo ala 212 langsung mengganas.

https://www.youtube.com/watch?v=l4h4s_6tPPY

Apakah itu juga manjur? Sama sekali tidak. KPU bekerja profesional. Perhitungan suara dari desa, ke kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi dilakukan secara berjenjang. Sangat mudah memverifikasi jika ada kecurangan. Lalu, bagaimana menangangi demo anarkis? TNI-Polri sudah siap menumpasnya.

Ke tiga, perubahan visi-misi. Benar yang dikatakan oleh Grace Natalie bahwa perubahan 70% visi-misi Prabowo-Sandi merupakan seuah kepanikan. Ibarat bus yang sedang jalan, tiba-tiba merubah route. Ini jelas fatal. Visi-misi diubah-ubah. Jelas Kubu Prabowo-Sandi tak punya visi yang jelas selain visi merebut kekuasaan dengan misi hoax.

Kembali ke Eric Thohir. Banyak pihak yang mengkritik Erick Thohir seperti tidak bergerak, adem-ayem. Benarkah anggapan demikian? Sama sekali tidak. Erick Thohir telah bergerak terus. Tugas utamanya adalah mengkonsolidasi kubu internalnya Jokowi. Dan itu sukses dilakukan. Sampai sekarang tidak ada gejolak di internal Kubu Jokowi. Semua bersatu, semua seia-sekata walaupun ada penyusup dari kubu sebelah.

Ingat tugas terberat Erick di Kubu Jokowi yang gendut itu adalah menertibkan kepentingan para Parpol di TKN yang sangat kental. Para pentolan dan anggota TKN yang nota benenya adalah para Caleg sangat berpotensi menimbulkan konflik internal. Namun, konflik kepentingan ini berhasil ditertibkan oleh seorang Erick Thohir.

srikandi jokowi

Tugas ke dua yang saya anggap sangat sukses adalah keberhasilan Erick Thohir merangkul Jusuf Kalla (JK). Anda bisa bayangkan jika JK yang plin-plan merapat ke kubu sebelah seperti pada perhelatan Pilkada DKI Jakarta. Efeknya bisa berbahaya. Tetapi, lihatlah Erick Thohir. Dia cemerlang dan bukan orang bodoh. Dia dengan senyap melakukan taktik-taktik yang sangat strategis. Buktinya, ia mampu merangkul JK ke dalam Kubu Jokowi.

JK jelas akan menjadi masalah besar bagi Jokowi jika dia ada di Kubu Prabowo-Sandi. Ingat kehancuran Ahok, selain para mesin partai pendukung Ahok gagal berkonsolidasi, juga disebabkan oleh peran JK. JK adalah salah satu kontributor paling kuat kehancuran Ahok. Tanpa JK, Anies Baswedan nol besar. Peran JK sangat signifikan. Mengapa?

Peran JK sangat kuat pada gerbong siluman jaringan masjid, baik Masjid yang normal, maupun masjid radikal. Peran JK melalu jaringan Masjid sangat kuat di DKI, Jabar dan Indonesia. Apalagi dalam kontestasi politik nasional dimana Dewan Masjid Indonesia alias DMI memiliki 800 ribu masjid, maka peran JK akan sangat menentukan.

Keberhasilan Erick Thohir yang merangkul JK sudah sangat luar biasa. Lihatlah, pada awalnya JK plin-plan mendukung Jokowi-Ma’aruf. Namun, kini JK all-out mendukung Jokowi. Itu adalah hasil diplomasi jenius Erick Thohir. Ini jelas telah gagal diamati oleh para pengamat dan para penulis opini di sosial media.

Erick Thohir juga paham benar insting para pebisinis. Erick yang berlatar belakang pebisnis profesional paham gelagat para pebisinis di Tanah Air dan di manapun di dunia ini. Pebisnis tidak akan mendukung Capres yang berpotensi kalah. Erick meyakinkan para pebisnis top bahwa Jokowi sangat berpotensi menang. Hasilnya? Ketua Kadin (Rosan P. Roeslani) merapat ke gerbong Jokowi.

Lalu, apa peran Erick Thohir pada dukungan alumni UI kemarin? Tak banyak yang tahu. Melalui jaringannya, Erick Thohir menggerakan alumni UI yang sudah menjadi pebisinis handal, pelaku bisnis profesional untuk mendukung Jokowi. Tanpa gerakan senyap Erick Thohir, dukungan para alumni UI itu sulit terjadi.

Itulah bukti-bukti Erick Thohir meroket. Saya ulangi, ada 3 bukti keberhasilan Erick Thohir yang luput dari para pengamat selama ini. Pertama, konsolidasi internal yang solid. Ke dua, dukungan kuat dari JK dan, ke tiga, dukungan dari para pebisnis termasuk Kadin dan para alumni UI.

Apa yang dilakukan Erick Thohir ke depan? Setelah konsolidasi internal solid, maka mudahlah melakukan kampanye-kampanye masif dengan berbagai model seperti yang diminta oleh para pendukung Jokowi. Begitulah kura-kura.

#17AprilJokowiTetapPresiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.