Kolom Eko Kuntadhi: MENANTI SIARAN LANGSUNG PERSIDANGAN RATNA SARUMPAET (Sirulo TV)

Eko Kuntadhi

Berkas perkara Ratna Sarumpaet sudah rampung. Polisi akan menyerahkan berkas itu ke Kejaksaan. Lalu, jaksa menyusun tuntutan. Setelah itu dilimpahkan ke pengadilan. Dari sinilah drama kolosal hoax yang melibatkan gerombolan menikmat bangkai saudaranya sendiri, akan dikuliti.

Hukum akan menelusuri siapa saja yang bermain merangkai isu Ratna, jadi sandiwara menggelikan.

Faktanya sih, begini. Ratna dioperasi plastik. Mukanya bengeb. Tapi, mungkin ia malu sama anaknya. Sudah tua kok, masih ganjen. Ia berbohong pada keluarganya. Layaknya seorang super hero, ia mengaku memgalami penganiayaan. Anaknya percaya saja.

Lalu, kisah itu nemplok ke telinga dedengkot Gerindra dan oposisi lainnya. Menyebar seperti mencret. Nah, para petinggi itulah yang menyebarkan bau kencret ke mana-mana. Pasti dengan bumbu-bumbu.

Prabowo, yang ngebet jadi Presiden, menggelar konferensi pers. Indonesia geger. Tapi, gak terlalu kaget. Capres yang satu ini memang hobi nakut-nakutin. Bicaranya sebakul. Isinya kosong.

Artinya. Ratna memang berbohong pada keluarganya. Tapi Prabowolah yang membawa kebohongan itu untuk seluruh rakyat Indonesia. Karena geger itulah, Ratna ditangkap. Bukan karena dia berbohong.

Jadi, yang bikin Ratna ditangkap polisi itu, ya, Prabowo, Hanum Rais, Fadli Zon dan semua orang yang menyebarkan kebohongan Ratna ke publik. Di sana tercium aroma politik.

Apakah berbohong pada keluarga itu salah? Dosa, mungkin iya. Tapi secara hukum gak salah juga. Wong, saya saja suka bohong sama anak.

“Kalau kamu malas belajar, kamu mau kalau besar nanti jadi laskar FPI?”

Alhamdulillah. Ancaman itu biasanya cespleng. Anakku akan giat belajar ketimbang jadi laskar.

Saya berbohong sesekali sama anak-anak. Tapi saya gak termasuk melanggar hukum, kan?

Balik ke kasus Ratna. Sebentar lagi kasus itu akan disidangkan. Pasti seru. Saya sih, berharap hakim nanti membuka persidangan untuk umum. Sebab rakyat Indonesia yang dibuat pening oleh ulah Prabowo dan kelompoknya. Jadi rakyat Indonesia harus tahu, dong, apa sebenarnya yang terjadi.

Bukan hanya itu. Sepertinya hakim juga perlu mengijinkan stasiun TV menyiarkan secara langsung sidang Ratna ini. Kalau kasus-kasus kopi sianida Jesica, yang gak berhubungan dengan kepentingan rakyat, bisa disiarkan langsung. Masa kasus ini mesti dilarang live di TV sih.

https://www.youtube.com/watch?v=mEY9j_3XY9g

Tapi tunggu dulu. Kayaknya Tim Prabowo akan berusaha mati-matian mencegah sidang Ratna dilakukan live di TV. Mereka takut cerita di balik layarnya sampai ke publik. Mereka takut kalau untuk menyelamatkan dirinya dari jeratan hukum, Ratna ngoceh.

Lihat saja. Sejak kejeblos di tahanan, tidak ada Tim Prabosan yang menjenguk Ratna. Dulu ia pejuang gigih untuk Prabowo. Semua dikorbankan demi kemenangan junjungannya itu. Setelah gak ada manfaatnya, Ratna didepak. Seperti diputusin pacar padahal lagi sayang-sayangnya.

Jauh berbeda perlakuan Prabowo kepada Ratna Sarumpaet dan kepada Ahmad Dhani.

“Bener, mas. Prabowo gak pernah menjenguk Ratna. Beda sama Ahmad Dhani. Ketika Dhani ditahan polisi, malamnya Prabowo langsung menjenguk Mulan Jameela. Gak adil,” ujar Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.