Kolom Boen Syafi’i: KITA BIKIN RAME

Boen Safi'i“Kita harus tegas, bahwa segala hal yang menyangkut kedaulatan negara harus kita perjuangkan. Kita bikin rame. Jangan dikira saya tidak bisa tegas, ya. “Tegas untuk saya adalah berani memutuskan dan berani ambil resiko,” sebuah statemen sensasional yang terlontar dari Jokowi saat debat Presiden di tahun 2014, melawan pasangan Prahara. Inilah sejatinya karakter dari seorang yang bernama Jokowi, namun tetap dalam kesantunan dan jiwa yang sangat sederhana.

Jika dulu Jokowi hanya tersenyum-senyum saja saat difitnah oleh para gerombolan begundal negara, itu karena beliau masih bisa mentolelir tindakan “kotor” dari mereka.

Namun, kini, titik didih kesabaran itu rupanya sudah mencapai puncaknya. Seolah-olah Jokowi pun berkata: “Diwenehi ati kok malah njaluk rempelo” atau “diberi ruang kok malah ngelunjak.

Ya sudah, tiada kata lain selain sikat saja (ngeri dan mimpi buruk bagi para begundal negara). Ya, statemen tegas dan bikin rame yang dulu pernah diucapkannya, kini satu per satu mulai dibuktikanya. Terbukti, di saat debat Capres kemarin, Jokowi berani membuka kedok bahwa sebenarnya Prabowo adalah penguasa tanah yang ternyata sangat rakus dan serakah.

Mungkin saja Prabowo tidak mengira Jokowi akan seberani itu untuk mengungkapkan aib-aibnya. Namun, faktanya, nyali Jokowi ternyata melebihi dari apa yang dikira olehnya. Jangankan Prabowo beserta gerombolanya, China saja ditantang saat mereka mengklaim Laut Natuna adalah bagian dari wilayahnya.

Jadi, gak usah heran jika saat ini Jokowi terlihat sangat emosional terhadap mereka para gerombolan begundal negara. Itu karena sang singa penjaga NKRI di dalam jiwa Jokowi terus diusik keberadaannya oleh tikus-tikus berdasi, yang tak lain adalah musuhnya.

Ah, jadi teringat ucapan dari Ahok mengenai sahabat karibnya ini, Ahok berkata: “Jokowi itu lebih sadis melebihi gua. Kalau gua ketemu kodok langsung gua tembak kepalanya, kalau Jokowi, si kodok dielus-elus dulu, dimasukin ke panci yang berisi air dingin, ditaruh ke kompor dan dinyalain apinya.”

So, mulai saat ini, siapapun yang ingin mengacaukan negara pasti akan dibikin rame olehnya. Inilah warning yang ingin beliau sampaikan terhadap para gerombolan begundal negara, untuk 5 tahun ke depan pemerintahannya.

Dan, si preman berjubah ulama yang berada di Saudi sana pun akhirnya berkata: “Jiangkrik, bakal lama ane di sini nih kayaknya. Mana ane kangen vanget sama jemblem- jemblem di Indonesia.”

“Cukkk Wedhuuusss.”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.