Kolom Asaaro Lahagu: ANDI ARIEF DITANGKAP, SBY BUNTUNG, PRABOWO UNTUNG (Sirulo TV)

Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu

Sikap aneh Wasekjen Demokrat Andi Arief terbongkar sudah. Publik kini paham bahwa pernyataan aneh, termasuk hoax Andi Arief (AA) selama ini, ternyata dipengaruhi oleh sabu yang dikonsumsinya. Ketika AA flying, halusinasi pun timbul, kritik illogical muncul dan hoax lahir dari otaknya.

Perhatikanlah pernyataan dan cuitan Twitter kontroversial AA dalam 6 bulan terakhir ini.

Pada Agustus 2018 misalnya, AA melontarkan pernyataan jenderal kardus yang berawal dari isu mahar Rp 500 miliar. Andi menuding Sandiaga membagi-bagikan masing-masing Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS agar dia dipilih sebagai Cawapres Prabowo.

Tidak puas menyerang Prabowo sebagai jenderal kardus, AA juga membuat sebuah analogi ‘isteri setia dan isteri muda’. Menurutnya keputusan Demokrat untuk berkoalisi dengan Prabowo-Sandi seperti isteri setia yang meneruskan hubungan dengan suami yang berselingkuh.

Setelah beberapa bulan menjadi Capres, lagi-lagi Prabowo diserang oleh AA. Menurutnya, Prabowo kurang serius bertarung dalam Pilpres 2019. Alasannya Prabowo tidak aktik berkampanye ke daerah-daerah. Sementara Cawapres Sandiaga lebih sering berkeliling daerah.

Tidak hanya Prabowo yang menjadi sasaran serangan sabu AA. Jokowi juga tidak luput dari serangannya. Saat kasus Novel Baswedan terkait penyiraman air keras tak kunjung clear, AA meminta Jokowi memberikan matanya kepada Novel Baswedan.

Pernyataan kontroversial AA yang paling menggegerkan publik adalah cuitannya soal hoax 7 kontainer surat suara telah tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dalam cuitannya, AA meminta KPU mengecek kebenaran kabar tersebut.

Saat tersudut telah menyebarkan isu hoax, lagi-lagi AA mengaku rumahnya di Lampung digeruduk oleh aparat. AA meminta Jokowi menghentikannya. Belakangan kemudian diketahui rumah AA di Lampung itu sudah lama dia jual kepada orang lain.

Kini perilaku AA yang aneh itu terbongkar. Ternyata AA adalah seorang pecandu Narkoba. Informasi soal AA yang kecanduan Narkoba sudah lama diketahui polisi. Namun, polisi harus memiliki bukti akurat untuk menangkap AA. Tanpa bukti kuat, AA akan secara licik menyerang balik polisi dengan memanfaatkan posisinya sebagai Wasekjen Demokrat.

Kini AA sudah meringkuk di jeruji besi. Dia yang selama ini gencar menyerang Ahok, kini kena batunya. Dipastikan karir politik AA hancur dan masa depannya suram. Hanya ada 2 option yang mungkin akan menimpanya, yakni dipenjara atau direhabilitasi.

Apapun optionnya, dipastikan karir politik AA akan tamat dan masa depannya berantakan. AA dipastikan memanen hasil serangannya kepada Ahok sekaligus kepada Jokowi selama hidupnya. Namanya langsung terjun ke titik nadir bersama nasibnya yang semakin tragis.

Perilaku AA yang mengonsumsi Narkoba bukan saja telah menghancurkan dirinya, tetapi juga Partai Demokrat. Posisi AA sebagai Wasekjen Demokrat dan selama ini sangat vocal menyerang petahana, ikut merusak citra Demokrat yang memang sudah semakin terperosok.

Petaka yang melanda Demokrat yang dibohongi oleh Prabowo soal Cawapres semakin terbenam dalam Pilpres 2019 akibat perbuatan AA. Aura memudarnya Demokrat terlihat ketika Agus Yudhoyono mengambil alih estafet kepemimpinan Demokrat dari tangan ayahnya SBY.

Rasa pedih dan pilu dirasakan oleh Agus atas perlakuan Prabowo terhadapnya yang diiming-iming sebagai Cawapres. Nyatanya iming-iming itu hanyalah tipu muslihat Prabowo agar SBY mendukung pencalonannya. Tak heran saat berpidato beberapa hari lalu, Agus tak mau menyebut nama Prabowo.

Dengan kata lain, tertangkapnya AA, maka nasib SBY bersama demoratnya semakin buntung. Publik beranggapan bahwa ternyata elit Demokrat selain terlilit korupsi juga terlilit Narkoba. Apa boleh buat, SBY terpaksa memanen karmanya karena pernah mengibuli Megawati Soekarno Putri di tahun 2004 lalu.

Jika Demokrat buntung, sebaliknya Prabowo sedikit untung. Prabowo yang sudah untung karena dukungan SBY- Demokrat di Pilpres, juga semakin untung atas tertangkapnya AA. Tuduhan AA jenderal kardus kepada Prabowo dan uang mahar Rp. 500 miliar akan diragukan publik. Ini bisa mencuci tuduhan AA.

Publik beranggapan mungkin saja tuduhan AA soal uang mahar itu hanyalah halusinasi atau khayalan AA yang kesal karena Prabowo telah membohongi SBY. Bisa saja publik kembali mengoreksi persepsinya atas tuduhan itu sebagai sesuatu yang tidak benar. Dan ini sedikit menguntungkan Prabowo.

Kendatipun menguntungkan Prabowo, namun tertangkapnya AA secara keseluruhan tetap merugikan Prabowo jika dihadapkan dengan Kubu Jokowi. Alasannya, AA adalah bagian dari tim kampanye BPN Prabowo. Kubu Prabowo akan kehilangan suara keras nan aneh bin ajaib dari seorang berani mati konyol AA.

Selain itu, sebagian publik sangat mungkin menyimpulkan bahwa, dengan tertangkapnya AA, membuktikan Kubu Prabowo memang dipenuhi oleh orang-orang yang tidak benar. Apalagi sebelumnya orang-orang aneh dari Kubu Prabowo banyak tersangkut kasus hukum seperti Ratna Sarumpaet, Habib Bahar, Alfian Tanjung, Ahmad Dhani, Jonru, dan seterusnya.

Jadi, bisa saja efek penangkapan AA mengotori, mengentuti, menodai dan mengibuli balik Kubu Prabowo. Begitulah kura-kura.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.