Kolom Boen Syafi’i: KENTHIR KOK DIBORONG KABEH?

Boen Safi'iNetijen itu memang warbiasyah. Yang diposting selalu tempat menarik untuk disinggahi. Misal “lagi makan di KFC gaess, ngopi di Starbuck gaess, ngemil di Pizza Hut gaess, atau shoping-shoping di Singapura gaess”. Gak pernah mereka itu memposting kehidupan sehari-harinya. Misal “lagi ngiris brambang gaess, mitili kangkung gaess, nggodok jangan blendrang gaess atau lagi ngrakoti tomat gaess”.

Tapi yo rapopo, wong namanya trend yo mau diapakan lagi, wajar.

Yang gak wajar itu, ketika si netijen malah suka posting dan ngeshare hoax dan fitnahan, tanpa ditelaah dulu kebenarannya. Misal, foto jalan yang becek gak ada ojek, lantas diberi caption: “Jalan desa masih banyak yang becek, ke mana tuh Jokowi?” atau “lapangan bola kok dijadiin sawah? Gara-gara Jokowi nih”.

Nah caption-caption yang seperti inilah yang sejatinya menunjukan kualitas anda yang sangat jenius warbiasyah. Piye gak jenius, salahnya si Lurah ditimpakan ke Presidennya. Salahnya si Camat juga ke Presidennya. Salahnya Kang Paidi haruskah juga ditimpakan ke Presidennya?

foto lumpur 3

Maka, jadilah manusia yang suka berbagi. Termasuk kenthir yang anda miliki, mbok yo dibagi, toh? Kenthir kok dipangan dewe? Walhasil, dari kenthirnya itu menghasilkan sebuah pemikiran yang emejing, yakni: “Semua ini salah Jokowi?”

Wowo, masuk angin gara-gara copot baju terus gak Jumatan. Opo yo salahe Jokowi?

Kenthirisasi Berjamaah.

Salam Jemblem..

One thought on “Kolom Boen Syafi’i: KENTHIR KOK DIBORONG KABEH?

  1. “Salahnya Kang Paidi haruskah juga ditimpakan ke Presidennya?”

    Mabuk narkoba di hotel, salahkan presidennya . . . wow

    Tim kemenangan Jokowi harus lebih aktif mengimbangi semua hoaks dari tim Prabowo. Penelanjangan lebih banyak, lebih bertubi-tubi, lebih luas, lebih sering, lebih ndeso, lebih merakyat sehingga tidak ada calon pemilih yang terlewatkan, dan tidak ada hoaks yang terlewatkan!
    Tim kemenangan diubah jadi tim pembongkar dan penelanjangan hoaks. Tim kemenangan Jokowi bisa menang kalau bisa menang melawan hoaks. Kalau kalah melawah hoaks, pasti tidak bisa menang, karena kemenangan lawan tergantung sepenuhnya dari hoaks. Argumentasi ilmiah dan prestasi sudah tidak ada bagi tim Prabowo. Tinggal hoaks doang. Tetapi ini sangat cukup untuk bisa bikin menang. Ini harus dipahami. Hoaks jauh lebih berbahaya dari ignorance. Hanya tinggal hoaks yang bisa mengalahkan petahana. Perjuangan tim kemenangan harus dipusatkan ke pembongkaran hoaks terus menerus. Kalah dalam soal hoaks ini, kalahlah Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.