Kolom Eko Kuntadhi: JANGAN SAMPAI PULANG LIBURAN, INDONESIA SUDAH HANCUR!

Eko Kuntadhi 4Jika kita berpatokan pada hasil survei lembaga kredibel, sepertinya Capres sudah hampir selesai. Elektabilitas Jokowi terpaut 20% di atas Prabowo. Sedangkan yang belum memastikan pilihan jumlahnya di bawah 15%. Tapi, tunggu dulu. Jangan senang dulu. Justru angka survei bisa bikin kita terlena. Akibatnya kita jadi malas. Sudah yakin menang. Sebagian malah memilih liburan karena pencoblosan nanti masuk dalam libur panjang.

Jika pendukung Jokowi gak datang ke TPS, percuma angka survei. Gak ada gunanya. Makanya untuk memastikan kemenangan dibutuhkan keseriusan yang total. Datang ke TPS. Coblos gambar Jokowi. Jangan coblos Capres yang suka menculik orang.

 

Sesimpel itu. Bangsa ini butuh sedikit waktumu untuk membuktikan sumbangsihnya. Cuma beberapa menit saja. Masa gak mau sih?

Sambil menuju ke sana pastikan juga orang-orang di sekelilingmu memberikan suaranya. Anak, ortu, kakak, adik, kemenakan, tetangga, teman kantor, teman nongkrong. Gak susah juga, kok.

Masa kalah sama HTI, sih? Mereka saja rela bikin dosa dengan menyebar hoax dan ketakutan ke mana-mana. Padahal tujuannya mau merusak bangsa ini. Mau membuat kekacauan.

desa 1
Sebuah desa di Jawa Tengah

Masa kalah sama emak-emak PKS di Sulsel, sih? Dia rela nyebar racun kebohongan ke tetangganya dengan bicara pelajaran agama akan dihapuskan kalau Jokowi menang. Atau emak-emak pendukung Prabowo di Karawang yang bilang adzan akan dihapuskan.

Padahal niat mereka mau menipu. Tapi toh, berani terang-terangan kampanye.

Kalau niat kita baik, menganjurkan memilih pemimpin yang baik, dengan cara yang baik pula. Kenapa kita takut? Wong yang kampanye hitam saja bangga kok, pake seragam PKS. Kalau yang baik-baik ngalah sama pembawa pesan hitam, mau jadi apa bangsa ini?

Atau masa kita kalah sama Andi Arief, pendukung Prabowo yang lain. Dia jelas-jelas digerebek karena terindikasi memakai Narkoba. Sekarang malah sok-sokan menantang Prof. Mahfud MD. Dia gak malu tuh, digerebek polisi. Dia tetap dengan gaya sengaknya.

Takut dibilang musuh Islam? Lho, mengkampanyekan Jokowi satu paket dengan KH. Makruf Amien. Masa mengkampanyekan kyai kita takut dituding anti Islam. Sedangkan mereka saja punya Capres gak bisa ngaji dan gak jelas agamanya, berani bawa-bawa ayat Alquran.

Jika kita malas dan apatis. Gak mau ke TPS. Atau gak aktif memastikan orang memilih Capres orang baik. Jangan kaget jika nanti negeri ini dikuasai HTI atau sejenis FPI. Gerombolan yang hobinya bikin onar.

Wong tanpa berkuasa saja mereka hobi bikin keributan. Apalagi kalau berkuasa. Bisa habis kehidupan kita.

Dari segala hiruk pikuk Pilpres ini, yang menentukan adalah kedatamganmu ke TPS. Kedatangan orang-orang di sekelilingmu.

Untuk hari itu saja. Tunjukan bagaimana caramu mencintai Indonesia.

Jangan mikir liburan sebelum pencoblosan. Nanti pas kamu pulang liburan, negeri ini sudah awut-awutan. Kamu mau?

“Mas, kalau nanti habis nyoblos. Kasih tahu orang, jangan ngupil dulu. Lubang hidung bisa biru semua,” ujar Abu Kumkum.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.