Kolom Asaaro Lahagu: JOKOWI GAGALKAN LEBARAN KUDA AMIN RAIS

Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu

24 – 25 Mei 2020 adalah proyeksi lebaran kuda Amin Rais (AR). Lebaran kali ini adalah puncak perayaan mimpi besarnya. AR akan merayakan lebaran kuda besar-besaran. Di rumahnya, AR akan dipuja. Ia dimasak makanan paling lezat. Sahabat, kenalan dan pengikutnya sowan ke rumahnya.

Open house terbesar digelar di rumahnya. Dibuat semeriah mungkin. Paling meriah sepanjang sejarah.

Saat lebaran tahun ini, keluarga besar AR bersorak-gembira. Menantu, anak, cucu, cicit bersimpuh menghadap AR. Lalu mereka semua menari, menyanyi dan berjoget ria. Semua merayakan kesuksesan dan kejayaan.

Perjuangan AR akhirnya tercapai. AR kembali berkuasa. Capres yang didukungnya, kini telah menjadi RI satu. Hanya satu bisikan saja, maka apapun pesan AR pasti didengar dan dikabulkan si RI-1.

Di partainya PAN, nama AR dipatri. Kharismanya semakin kemilau. Kubu AR kembali memenangkan pertarungan di Kongres. Dan lagi-lagi AR menjadi bos PAN. Ia kembali didaulat sebagai Ketua MPP PAN.

Anak-anak AR jelas masuk pengurus. Estafet kekuasaan di partai berjalan mulus. Beberapa anaknya sukses menjadi anggota DPR Senayan. PAN di Senayan kembali unjuk gigi. Maklum partai berkuasa.

Hal yang paling hebat adalah PAN kembali bernafas lega. Setelah kering-kerontang selama 5 tahun 2014-2019, kini PAN kembali asyik berkuasa. Paling tidak PAN duduk di 5 kementerian basah. Maklum, RI-1 teman akrab. Jasa AR akan dibalas oleh RI-1 dengan jatah PAN di kursi empuk menteri.

Tentu saja saat lebaran, istana mengundang AR dengan jamuan khusus terbaik. RI-1 berterima kasih kepadanya. AR akan diistimewakan oleh RI-1. Keduanya duduk bercengkrama di ruang VVIP di istana. Keduanya merayakan kesuksesan. Bernostalagia. Mengingat kembali perjuangan hebat sampai duduk di kursi empuk istana.

Anggur, jus buah terbaik, sop iga dan dendang sapi, lobster, ikan salmon bersua di hadapannya. Menu terbaik dihadirkan. AR diperlakukan sebagai raja-diraja oleh RI-1. Ia disanjung, dituakan, dihormati, ditinggikan oleh RI-1. Keduanya berhaha-hihi di istana. Mabuk kekuasaan.

Dengan pencapaian itu, AR di masa tuanya, puas. Ia bak Gajah Mada di era Majapahit. Tak sia-sia ia turun gunung menyerang dan berjuang langsung. Sekarang ia bisa menatap langit ke tujuh. Perjuangannya telah tercapai. Segala kebesaran siap ia nikmati. Istana bisa ia masuki kapan ia mau. Selanjutnya tinggal masuk surga dan ditunggu oleh 77 bidadari. Sukses di dunia dan di akhirat.

Atas usul AR, RI-1 menyelenggarakan pesta bersejarah di Monas. Semua pasukan 212 diundang. Monas menjadi lautan 7 jutaan manusia. Mereka merayakan kesuksesan. Berhasil mengalahkan lawan-lawan politiknya.

Di sana AR diberi panggung paling anggun. AR akan berpidato hebat. Pertama ia memuji pengikut 212 lalu ia memuji dirinya sendiri. Lalu tepuk tangan meriah mengiringi pidatonya. Ubannya ikut bersorak menyambut. AR dielu-elukan bak khilafah zaman keemasan Turki.

Tidak lama setelah itu, jasa AR dipatri dalam prasasti. Ia dianugerahkan oleh RI-1 sebagai Bapak Reformasi. Doanya siang malam kepada Tuhan dikabulkan. Ternyata Tuhan bisa diatur juga.

Kelak kalau ia mati, makamnya ditaruh di Taman Makam Pahlawan Kalibata. AR akan dikukuhkan nantinya sebagai Pahlawan Reformasi. Namanya wajib masuk dalam buku sejarah di sekolah. Maklum kursi Menteri Pendidikan dijabat oleh kader PAN.

Lebaran kuda AR itu ternyata hanya mimpi. Tidak pernah menjadi kenyataan. Semua digagalkan oleh Jokowi, si tukang kayu. AR malah benar-benar dipermalukan sejak tahun 2014. Ia berjanji jalan kaki Jogyakarta-Jakarta kalau Jokowi menang sebagai Presiden. Nyatanya si tukang kayu menang. AR pun bohong. Utang janjinya kepada Tuhan dingkarinya karena memang itu hanya ngibul.

Sejak saat itu AR berjuang di KMP untuk melengserkan Jokowi. Tetapi si tukang kayu terlalu kuat baginya. Segala kampanyenya untuk menjewer si tukang kayu, bisa ditangkis dengan gilang-gembilang. Bahkan permintaan AR agar si tukang kayu mampir ke rumahnya di Yogya demi sebuah gencatan senjata, tak diacuhkan. AR benar-benar dilecehkan. Namanya tak dihiraukan.

AR semakin dendam. Hatinya begitu panas. Apalagi si tukang kayu mampu menundukkanKketua PAN si Zulkifi masuk di kabinet di periode pertama. Suara kritis PAN akhirnya menjadi banci. AR berjanji, si tukang kayu akan benar-benar dilengserkan di Pilpres 2019.

Kampanye habis-habisan AR untuk memenangkan Prabowo dan menendang si tukang kayu dilakukan dari segala penjuru. AR langsung terjun. Siang malam ia terus menyerang si tukang kayu. Bahkan pembagian jutaan sertifikat tanah gratis yang dibagikan si tukang kayu dinyatakan AR sebagai hal ngibul.

Toh pada akhirnya hasil Pilpres 2019, lagi-lagi AR gigit jari. Perjuangannya yang berdarah-darah, gagal total. Si tukang kayu menang kembali dengan gilang-gemilang. Pernyataan AR bahwa si tukang kayu sebagai bebek lumpuh, hanya bualan. Malah berbuah karma baginya.

Kini AR justru benar-benar menjadi si bebek lumpuh. Zulkifi-PAN setelah menang di kongres, merapat ke si tukang kayu. Si tukang kayu kasih sinyal ok dengan syarat AR disingkirkan. Jadilah AR dipecat di PAN. Ia mendapat nama baru di sana sebagai sengkuni.

Benar saja. AR tidak lagi menjadi Ketua MPP PAN. AR benar-benar tersingkir di partai yang pernah ia dirikan dan besarkan. Betapa sakitnya hati AR. Ujung uban di kepalanya terbelah-pecah merana.

AR mencoba bangkit tertatih-tatih. Kabarnya ia mau mendirikan partai baru. Ia goda pentolan 212 agar bergabung tetapi ditolak.

Adakah rakyat yang masih percaya omongan AR di akhir senjanya? Mungkin ada. Tetapi hanya seupil. Tak banyak yang percaya lagi oleh aksi ngibulnya. Ia telah tamat.

AR kini terpaksa melihat si tukang kayu berselancar di istana. AR jelas tak bisa berbuat banyak. Ia tak punya kekuatan. Mimpi besarnya berlebaran kuda di tahun 2020 digagalkan secara telak oleh si tukang kayu itu.

Dan nanti pada lebaran 24-25 Mei, AR hanya berlebaran di rumah saja dengan hati merana. Rasa dendamnya mungkin ia bawa sampai ke alam kubur.

Lebaran kuda Amin Rais digagalkan oleh Jokowi dengan penuh keharuan. Begitulah kura-kura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.