Kolom Sanji Ono: PEMIMPIN

Pemimpin itu mencari solusi di tengah keterbatasan. Contohnya Ahok. Tahun 2015 dia bentrok dengan anggota DPRD Jakarta. Si Koko nggak mau diajak main mata soal titipan anggaran-anggaran siluman di RAPBD yang mau disahkan.

Ahok mencoret anggaran pengadaan UPS dan komputer yang nilai per unitnya mencapai milyaran rupiah.

Ahok juga pernah menolak anggaran sebesar Rp 8,8 triliun yang diajukan DPRD untuk sosialisasi SK Gubernur DKI. Di buku RAPBD, Ahok menulis besar-besar: “Pemahaman Nenek Loe…!!!” Yang membuat seluruh Anggota DPRD Jakarta berang. Baik oposisi maupun koalisi kompak mengusung hak angket untuk memakzulkan Ahok.

Dulu, dengan anggaran seuprit karena tak disahkannya APBD DKI dan harus menggunakan APBD lama, Ahok berhasil membangun Jakarta dengan memanfaatkan CSR perusahaan-perusahaan besar di DKI, seperti Revitalisasi Lapangan Banteng, Revitalisasi Kota Tua, pembangunan simpang susun Semanggi, pembangunan puluhan taman bermain dan rekreasi anak-anak seperti RPTRA Kali Jodo da lain-lain.

Timbul satu pertanyaan di benak kita, kenapa perusahaan sebesar Sinar Mas, Agung Podomoro atau Lippo mau memberikan CSR mereka kepada Ahok? Yes, karena TRUST. Mereka percaya dana yang mereka serahkan di tangan orang yang tepat. Mereka percaya semua RPTRA yang mereka bangun memang kelak akan dirawat dan bermanfaat untuk orang banyak.

Di tangan Wan Aibon, kondisi DKI saat ini terbalik 180 drajat. Jangankan membangun sesuatu yang baru, lah merawat yang sudah ada saja dia nggak BECUS. Parkir liar di mana-mana. PKL jualan di tengah jalan. Kondisi RPTRA banyak yang memprihatinkan.

Jadi, jangan heran di awal pandemi Corona merebak dengan gagah Wan Aibon teriak: “1 Keluarga di DKI akan mendapatkan bantuan sosial sebesar Rp. 1 juta per bulan…” Tapi, sekarang dia bilang DKI nggak sanggup serta meminta pusat untuk menangani dan menyelesaikan janji manis yang dia ucapkan.

Tanya kenapa? Karena dia tak lebih hanya seperti tukang Obat Kuat keliling. Mengklaim obatnya paling bagus, paling tokcer, bisa memperpanjang, memperbesar dan memperlama eh kenyataannya dia sendiri tiap malam dikasih punggung sama bininya.

Coba perhatikan meme foto di bawah ini, yang cerdas pasti bisa bedakan mana tukang kelapanya mana pembelinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.