North Sumatera Theological Center (NSTC) Didirikan di Medan

Para penggagas NSTC usai melakukan rapat persiapan seminar bertopik gerja dan politik di komplek GPIB Kasih Karunia, Medan
Para penggagas NSTC usai melakukan rapat persiapan seminar bertopik gerja dan politik di komplek GPIB Kasih Karunia, Medan

SUPRIADI PURBA. MEDAN. Menyoroti maraknya permasalahan bangsa yang ada seperti korupsi, isu lingkungan hidup, Pancasila sebagai ideologi bangsa, perekonomian kerakyatan dan peran gereja di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, intelektual dan rohaniawan lintas denominasi gereja membentuk wadah bernama North Sumatera Theological Center (NSTC).

Adapun intelektual dan rohaniawan  yang membentuk wada ini adalah a.l. Prof. Dr. Sukaria Sinulingga (Dosen USU), Pdt. Ari Ihalauw MTh (GPIB), Pdt Mindawati Perangin-angin PhD (GBKP), Pdt. Nurcahaya Gea MTh (BNKP), Pdt. Dr. Heryanto Goh DTh (GMI), drs. Bert Moningkat (GPIB), Dr. Budi Sinulingga, Pdt. J.R. Sipayung, Pdt Mehamat Wijaya Tarigan MTh, Pdt. Fransien Ihallauw Hukom STh, Supriadi Purba SS (Korwil-I NAD Sumut PP GMKI) dan Rikson Pandapotan Tampubolon (Ketua GMKI Medan).

Pdt Mindawati Perangin-angin PhD selaku ketua sementara NSTC didampingi Pdt. Ari Ihalauw MTh selaku penasehat serta Supriadi Purba dan Rikson Pandapotan Tampubolon mengatakan kepada wartawan [Sabtu 26/1], representasi pemikiran teologi dari pihak Kristen belakangan ini mengalami kemunduran bahkan pemimpin saat ini belum menjadi teladan dalam integritas dan komitmen melayani.

Melalui wadah ini, para penggagas memiliki pandangan, walaupun sekolah teologia cukup banyak bertebar di Sumut dan Indonesia, akan tetapi masih belum diiringi bertumbuhnya aktivitas pengkajian teologia. Kondisi tersebut menyebabkan gereja kian jauh dari kondisi konkrit jemaat dan masyarakat.

NSTC“Kita rindu sosok seperti TB Simatupang dan Dr. Johannes Leimena yang menjadi representasi pemikiran teologi Kristen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan kekuatan komitmen dan integritas,” ujarya.

Mantan kandidat komisioner Komnas HAM RI itu juga menuturkan, sudah saatnya intelektual dan rohaniawan Kristen berkontribusi ‘menyelamatkan’ peran gereja agar kembali menjadi transformator di dalam gereja sendiri, masyarakat dan negara. Untuk itu, ia menuturkan, perlu ada satu wadah yang mendukung aktivitas penelitian, penulisan dan seminar teologia sebagai upaya mewujudkan dan mengembangkan teologi konstektual bagi gereja dan sekolah teologi yang ada di Sumut dan Indonesia.

“Diharapkan NSTC atas persetujuan dan kehendak Tuhan dapat mengemban panggilan ini,” tambahnya.

Selanjutnya, Pdt. Mindawati menjelaskan, pada 23 Februari NSTC menjadwalkan mengadakan kegiatan seminar dengan topik Gereja dan Politik di Gedung Alpa Omega, Medan, dengan pembicara Ketum PGI Pusat Pdt. Dr. A.Yewangoe, Prof. Dr. Sukaria Sinulingga mewakili cendikia Kristen, Pdt. Dr. Matongo perwakilan pemikiran teologi Lutheran dan Pdt. Mindawati mewakili pemikiran teologi Reformed.

“Seminar ini kami harapkan mampu memberikan masukan kepada gereja dan warganya tentang bagaimana sikap gereja terhadap politik, apalagi dalam menyambut Pilgubsu pada Maret mendatang,” jelasnya. Ia menuturkan, hasil seminar tersebut akan dimuat di sebuah jurnal bagi umat Kristiani yang ada di Sumut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.