Kolom Boen Syafi’i: ADA KARENA MENJUAL KETAKUTAN

Dulu pernah ada lagu Acerehe yang begitu fenomenal, tapi ditolak oleh sebagian ngumat yang konslet otaknya. Kata ngumat yang konslet: “Lagu itu adalah lagu pemujaan terhadap Iblis, bahaya. Konspirasi dari Wahyudi Mamarika dan bisa mendangkalkan eikedah.”

Data dan fakta dari mana?

Jangan ditanya, karena ngumat yang konslet ini dilarang keras untuk bertanya. Tugas mereka hanya percaya, percaya, dan percaya. Jika mereka berani bertanya ataupun menggunakan otaknya, maka neraka level pedas super gila adalah ganjaran yang setimpal baginya.

Setelah itu ada lagi, yakni haram hukumnya menggunakan mobil ambulan milik PMI. Di mobil itu terdapat logo yang dilihat sebagai “salib” oleh mereka. Biarpun sekarat hingga menjurus modyar, mereka tidak mau jika diangkut ambulan milik PMI. Kecuali PMI bergambar onta.

Belum lagi yang terbaru para ngumat yang konslet otaknya mengatakan bahwa lagu anak anak Balonku Ada Lima dan Naik, Naik ke Puncak Gunung itu adalah lagu yang bertujuan untuk menghancurkan ngeslam.

Warbiasyah. Sebuah lagu yang seharusnya dinyanyikan anak kecil dengan riang gembira malah ditakuti oleh mereka. Ada apa dengan fenomena seperti ini? Ajaran yang diobral kok cuma ketakutan?

Jika ajaran ini diteruskan, maka ngumat konservatif akan cenderung berbuat radikal. Kenapa? Karena semua ini akan menciptakan sebuah kebencian.

Kebencian terhadap siapa ? Kebencian kepada umat lainnya, versi halusinasi yang mereka ciptakan sendiri. Dan, jika hati sudah dipenuhi kebencian, maka ya jangan heran jika bom bunuh diri dari manusia berfaham ala ISIS, Al Qaeda dan lain sebagainya semakin marak saja.

Inilah efek yang bisa ditimbulkan dari adanya ajaran ketakutan yang selama ini mereka ciptakan.

Jadi, jika anda ditakut-takuti, maka jangan langsung percaya. Siapa tau yang menakuti anda sesungguhnya adalah genderuwo itu sendiri.

Ahsudahlah..

“Ya pantaslah kalau balon warna Hijau itu meletus, Cak.”

Kok bisa, Di, Paidi?

“Wong kelima balon itu berwarna Merah, Kuning, Kelabu, Merah Muda dan Biru, tapi kok yang meletus balon Hijau? Lah, itu balon apa kondom rasa pandan sih Cak?”

Weladalah.

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.