Bersyukurlah kita semua sebagai bangsa di Pilpres 2019 ini. Meski Capres 02 konon menyewa konsultan politik dari Amrik (yang ditengarai bisa membuat semakin terpolarisasi Rakyat Indonesia), tapi prakteknya di lapangan ternyata advis Sang Konsultan melenceng. Malah bengkoknya kejauhan. Coba perhatikan, kelucuan demi kelucuan semakin mereka pertontonkan. Capres 02 yang berusaha menghasut masyarakat bawah di Boyolali, Klaten dan di beberapa tempat lain ternyata disoraki.
Rakyat gegap gempita meneriakkan: “Jokowi …. Jokowi …. Jokowi ….”
Ketika kasus Ratna Sarumpaet belum terbongkar, berkumpulah para punggawa orang-orang lucu itu. Ada Amin Rais, Dunhill Simanjuntak, Fadli Zonk, dan bahkan sekaliber Pak Joko Santoso. Mereka dengan mimik 2 rius berusaha menghasut dan menyudutkan pemerintah.
Jreng …. Ketika hoax Ratna terungkap, baru deh mereka sadar sejatinya mereka adalah aktor dagelan yang sangat tidak berkarakter alias ngawurrr.
Sepertinya mereka mereka bangga dengan hal itu. Bayangkan, ada pendukung 02 yang begitu pongah memakai ambulance untuk kepentingan politik. Padahal ambulance tentu saja ada urgensi yang lebih penting menolong nyawa manusia.
Melucu butuh pemikiran yang cerdas. Namun, sesuatu yang lucu bisa muncul dari pertunjukan Kethek Ogleng alias Topeng Monyet. juga dari orang orang yang setengah waras.
Yang mengherankan adalah, orang lucu begitu kok didukung, ya? Tentu pendukungnya juga lebih lucuuu.
“Ketika Capres 02 membuka baju di keramaian sepertinya juga lucu ya, Mas? Padahal Capres, lhooo ….”
Woooww …. ya jelas. Sangat lucuuu polll ….