“Walau Aku Telah Mati, Aku Cari Kau Yang Memperkosaku!” Teriak Beru Karo ini

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Ingat dengan Alm. Elisa beru Sembiring (15)? Dia adalah warga Desa Batu Gemuk (Kecamatan Namorambe), seorang gadis belia yang masih duduk di bangku Kelas 3 SMP sebelum menjadi korban pemerkosaan dan lalu meminum racun hingga meninggal dunia [Sabtu 21/5]. Kejadian yang sama kini dialami juga oleh Febriani beru Gurusinga (14), gadis belia pelajar Kelas 2 SMP, warga Dusun 1 Desa Bekukul (Kecamatan Namorambe).

Data diperoleh Sora Sirulo kemarin dulu [Kamis 16/6] menyebutkan, Febri begitu namanya disebut, mengalami stres berat setelah menjadi korban pemerkosaan dari AG, yang disebut-sebut adalah tetangganya sendiri. Pemerkosaan yang dialami Febri dikabarkan terjadi sekitar sepekan lalu di sebuah areal perladangan. Sejak kejadian itu, Febri yang sebelumnya adalah tipikal anak periang dan ceria berubah menjadi pemurung dan kerab uring-uringan.

beru karo
Alm. Febriani beru Gurusinga saat disemayamkan di Jambur Desa

Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Meri beru Sembiring, ibu Febriani. Saat ditemui oleh Sora Sirulo, Meri menceritakan, anak gadisnya minum racun rumput jenis Gramaxon saat ia bersama putrinya itu sedang berada di ladang [Selasa 14/6: sekitar 12.00 wib]. Meri terkejut bukan kepalang tiba-tiba melihat tubuh anaknya yang ke dua dari 4 bersaudara ini mengalami kejang-kejang. Ketika didekati, di samping Febi ditemukan botol kemasan racun rumput.

“Mengetahui anakku telah minum racun, aku langsung berteriak minta tolong. Warga sekitar yang datang lalu membawa anakku ke rumah,” beber Meri beru Sembiring berlinang air mata.

Sesampainya di rumah, mereka memberi Febri minum susu kental. Tak lama kemudian Febri memuntahkan cairan racun itu. Setelah itu, dia tiba-tiba lari ke depan pintu lalu menghadap ke rumah AG sambil berkata: “Gara-gara kau perkosa maka aku minum racun. Awas kau ya, A!”

“Aku yakin anakku diperkosa oleh lelaki itu karena aku sempat melihat pada bagian lehernya sebelah kanan ada bekas gigitan seperti kena cupang,” tuturnya.

Lanjut dikatakan, meski telah sadarkan diri, Febri selanjutnya dibawa berobat ke RSU Sembiring Delitua. Mereka tidak mau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada Febri. Sesampainya di rumah sakit, pada malam harinya, Meri kembali mempertanyakan kepada anaknya mengapa ia nekat meminum racun.




“Turut disaksikan Polisi Babinkhamtimas, Bripka Ucok Nardi, Kepala Desa Bekukul Martin Sembiring, beberapa keluarga dan juga disaksikan sedikitnya 4 perawat, anak saya mengaku nekat minum racun karena telah menjadi korban pemerkosaan oleh AG. Dia juga sempat berceloteh, walau pun dia nantinya telah mati, anakku mengatakan tetap mencari AG,” tutur Meri lagi.

Masih kata Meri, akan tetapi, walau telah mendapat perawatan dari tim medis, kondisi anaknya kian hari kian memburuk. Lantas, setelah 2 hari menjalani perawatan, putrinya itu akhirnya meninggal dunia [Kamis 16/6: Dinihari].

“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Tak mungkin anakku minum racun kalau tidak ada sesuatu yang membuatnya tertekan batin. Kalau menurutku, apa yang selama ini diceritakan anakku, semuanya benar,” bilang Meri seraya terus menitikkan air mata.

Di lain sisi, Abeng Gurusinga, ayah Febri yang tidak terima putrinya meninggal dunia setelah menjadi korban pemerkosaan mengatakan akan menempuh jalur hukum dan melapor ke Polres Deliserdang.

“Besok saya akan melapor ke Polres Deliserdang. Saya tidak keberatan walau kuburan anakku akan dibongkar kembali untuk dilakukan outopsi bila diperlukan,” tegas Karo mergana ini.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.