Almarhumah Rahma Tanjung Orangnya Pendiam

rahma
Rahma semasa hidupnya.

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. DELITUA. Siapa sangka, korban Rahma Daniar Tanjung tewas akibat digorok dengan sebatang pulpen. Sejumlah tetangga korban pun tidak meyakini hal ini, apalagi pelakunya adalah Wan, seorang pemuda yang cukup dekat dengan korban.

“Saya pun tak nyangka, pelakunya adalah pemuda itu. Apalagi leher korban seperti kena gorok akibat ditusuk dengan sebatang pulpen,” kata salah seorang tetangga korban ketika diwawancarai oleh Sora Sirulo.

Menurutnya, Wan bukannya orang asing di wilayah tempat tinggal Rahma di Gg. Suryo. Dia kerap terlihat keluar masuk Gang Suryo dimana Rahma tinggal.

“Saya kenal pemuda itu. Dia tinggal di Gg. Setia Ujung. Rumahnya tidak jauh dari Mesjid. Dia sering bolak balik keluar masuk gang ini. Warga di sini pun mengetahui kalu Wan dekat dengan Rahma,” kata warga lainnya.

Lanjut dikatakan ibu rumah tangga yang mengenakan jilbab ini, secara pengelihatan dengan kasat matanya, Rahma merupakan gadis yang memiliki sifat pendiam dan jarang terlihat ngerumpi dengan gadis seusianya.

“Dia jarang mau bicara seloro meski kepada sesama gadis seusianya. Paling kalau ia melintas. Hanya menyapa kita ala kadarnya saja. Setelah itu, ia langsung pergi masuk ke dalam rumah,” katanya.

Sifat pendiam yang dimiliki korban diduga karena hidup keluarganya tergolong pas-pasan.

rahma 2
Keluarga korban saat diwawancarai oleh reporter Sora Sirulo di rumahnya.

“Ayahnya hanya bekerja sebagai sopir dokter. Sementara Sabariah itu adalah ibu tirinya. Ibu kandungnya sudah lama meninggal. Memang dia anak pak Samsyul satu-satunya. Ibu tirinya itu bekerja di sebuah ternak sarang walet milik orang Tionghoa. Kalau saya lihat, hidup mereka hanya pas-pasan untuk cukup makan,” bebernya.

Masih kata ibu yang diperkirakan berusia 60 tahun ini, untuk menambah biaya melanjutkan pendidikannya, selama ini, Rahma juga ikut mencari pekerjaan sampingan meski ia masih berstatus pelajar.

“Itu makanya dia sering bolos sekolah dan tinggal kelas. Meski umurnya sudah 21 tahun, tapi Rahma masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Terakhir dia sekolah di SMA Istiqlal. Izajahnya pun belum diterimanya itu,” bilang warga tadi.

Sementara menurut Bambang (50), paman korban, sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya [Jumat 29/5: sekira 17.30 wib], ada saksi mata yang melihat kediaman korban Rahma Daniar Tanjung didatangi pemuda yang diduga teman dekat korban sekira Pkl. 12.00 wib.

Menurut pemuda yang diperkirakan berusia sekira 20 tahun ini, ia sempat mengamati ciri-ciri diduga pelaku memiliki postur tubuh agak kurus.

“Sayangnya, waktu saya tanya, saksi mata itu, melihatnya hanya sepintas begitu akan masuk ke dalam Gang Suryo,” kata Bambang, paman korban, mengutarakan ucapan saksi mata.
Lanjut dikatakan Bambang, tak lama berselang, saksi yang sama juga melihat Rahma berjalan menuju Jl. Besar Delitua dan lalu mengarah ke dalam sebuah warung. Setelah itu Rahma kembali pulang ke rumah sambil membawa 2 set minuman jenis capucino.

“Kalau saya menduga, pemuda itulah yang membunuh Rahma. Sebelum dibunuh, korban masih sempat menjamu pelaku dengan minuman,” kata Bambang lagi.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsek Delitua kepada Sora Sirulo mengatakan kalau pihaknya telah memintai keterang sejumlah saksi termasuk Samsul Bahri Tanjung yang tidak lain adalah ayah kandung korban.

rahma 3“Belum ada mengarah sebagai tersangka. Kami masih di Tembung mencari mantan pacar korban bernisial H. Kita juga sudah mengamankan barang bukti sebuah tilam, gembok bernoda darah serta botol kispray,” katanya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.