Anak-anak Sinabung Dilatih oleh Pesepakbola Jerman (2)
RIKWAN SINULINGGA. BERASTAGI. Di hari pertama pelatihan anak-anak Sinabung [Kamis 25/6], diundang anak-anak Rumah Belajar dari wilayah Klasis Sinabun dan di hari ke dua [Jumat 26/6] diundang anak-anak Rumah Belajar dari wilayah Klasis Kabanjahe. Pantauan Sora Sirulo pada pada hari ke dua pelatihan sepak bola ini cukup sukses. Lebih kurang 70 anak-anak dari desa Bekerah-Simacem, Kuta Rayat, Ndokum Siroga dan Nang Belawan serta anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) Berastagi sangat antusias mengikuti pelatihan sepak bola ini.
Cameraman film dari Jakarta Hery Ketaren selaku pelaksana program cukup kewalahan mengatur anak-anak ini. Di bawah panasnya terik mentari, tak mengurangi semangat dan perhatian yang tulus untuk memberikan pelatihan dan perhatian bagi anak-anak Sinabung.
Bukan sekedar ilmu sepak bolanya yang dilihat tetapi kegiatan ini sekaligus merupakan therapy bagi anak-anak yang trauma dengan situasi dan kondisi Gunung Sinabung akhir-akhir ini. Ini terlihat pada semangat mereka yang tinggi mengikuti petunjuk-petunjuk dari pelatih “Joel” asal Jerman ini. Keprihatinannya terhadap anak-anak Sinabung dia realisasikan dalam bentuk memberikan pelatihan dan bermain sepak bola bersama anak-anak Sinabung.
“Senang sekali rasanya ada acara seperti ini, bisa belajar sepak bola bersama-sama, diajari oleh pelatih asal Jerman,” tutur Suhari Wanta Perangin-angin dari team Rumah Belajar Desa Nangbelawan.
“Terimakasih buat Komunitas Peduli Sinabung, bang Hery Ketaren beserta team, Mr. Joel dan siapapun orang-orang di belakang ini semua. Terimakasih telah memperhatikan kami anak-anak Sinabung. Jika boleh meminta, kegiatan seperti ini teruslah diadakan. Kami sangat termotivasi, apalagi setelah memakai costum team sepakbola yang diberikan gratis
. Kami ingin terus berlatih sepakbola dan menjadi pesepakbola professional nantinya. Sayangnya, kendala di desa-desa kami, belum ada fasilitas lapangan sepakbola, dan bagi sahabat kami yang saat ini masih mengungsi tetap bersabar dan semangat, jadikan Rumah Belajar (RB) sebagai tempat kita mengejar mimpi-mimpi kita di masa depan,” kata Suhari lebih lanjut.
Adapun Pt. Simson P (Pendamping Team RB Nang Belawan) mengatakan, ini merupakan kegiatan yang positif dan layak dilanjutkan karena sangat bagus untuk perkembangan anak-anak ke depannya.
“Inilah salah satu cara agar anak-anak di Taneh Karo bisa terhindar dari jerat Narkoba yang sekarang ini merajalela di Taneh Karo. Selain itu, kurangnya kepedulian orangtua bisa tergantikan oleh kegiatan-kegiatan seperti ini, semoga orang-orang yang peduli terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sangat mulia ini,” kata Pt. Simson P.
SELESAI