Breaking News : APARAT DIKERAHKAN KE SIMALINGKAR — Ada Provokasi Jelang Petani Karo Hilir Tiba di Istana

EDI SEMBIRING. JAKARTA — Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar dan Mencirim Bersatu (Aris Wiyono) via WhatsApp (WA) kepada Sora Sirulo pada tanggal 07 Agustus 2020 mengirimkan press release yang menyatakan: “Hari ini tanggal 7 Agustus 2020, kami petani Simalingkar dan Sei Mencirim yang berjalan kaki ke Jakarta terus bergerak. Kemungkinan malam sudah sampai di Jakarta.”

Selanjutkan dia mengkabarkan, pada hari ini juga terjadi pengerahan besar-besaran aparat oleh PTPN II ke lokasi Desa Simalingkar yang tujuannya untuk menggusur paksa masyarakat dari lokasi.

“Kami dari pihak Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) tidak akan terprovokasi dengan hal tersebut. Dan kami tetap konsisten dengan arah perjuangan kami agar negara hadir dalam penanganan konflik yang kami alami,” katanya lagi.

Aris melanjutkan, mereka sudah mendapatkan informasi bahwa di lapangan telah terjadi bakar-bakaran yang dilakukan oleh segelintir massa. Mereka mengaku sebagai petani serta mencoba memancing dan memprovokasi petani yang sedang bejalan kaki menuju Istana Negara.

“Sekali lagi perlu kami sampaikan kepada kawan-kawan media dan pihak terkait bahwa mereka yang melakukan aksi bakar-bakaran bukan bagian dari pada anggota Serikat Petani Simalingkar Bersatu. Melainkan dari kelompok lain, yang kami sinyalir ada kelompok yang sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu agar petani SPSB TERPANCING IKUT RUSUH.”

Ada kemungkinan, kelompok tersebut adalah kelompok yang sengaja disetting oleh pihak PTPN II untuk membuat keributan. Sehingga ada alasan buat pihak PTPN II menurunkan aparat gabungan dalam jumlah besar dengan dalih pengamanan.

“Ini terjadi hampir di setiap lokasi konflik di seluruh Sumatera Utara. Ini adalah upaya-upaya kotor yang dilakukan oleh oknum PTPN II untuk memuaskan hasrat dan nafsu serakahnya,” kata Aris.

“Kami saat ini yang sudah berada di Jakarta merasa semakin kuat dan tidak goyah. Apapun yang dilakukan pihak PTP II di lokasi kami, itu adalah wujud kemenangan bagi kami. Dan sebagai wujud dari kebenaran yang ada, yang saat ini kami alami.”

“Ini tentu memperkuat citra buruk bagi perusahaan negara yang bertindak sewenang-wenang menindas dan menjajah bangsa sendiri dengan cara-cara yang melanggar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” tegas Aris di akhir pess elease-nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.