Kolom Andi Safiah: ATHEISTS-ME vs THEIST-ME

Mengapa ada kesan bahwa Atheists-me membenci Theist-me, vice versa dalam pergaulan antara manusia? Padahal kedua konsep atau cara pandang di atas adalah semacam sepasang kekasih yang cukup lama pacaran, tapi punya selera makan yang berbeda. Yang satu (sebut saja si A-Theist) doyan makan lalapan, sementara si Theist doyan makan McDonald.

Mereka berdua sering baku hantam soal sambal.

Karena dalam lalapan ada unsur terasi sementara sambal McD digambarkan sebagai sambal élite. Padahal keduanya melahirkan sensasi pedas. Cuman saja, karena jenis sensasi pedasnya, mereka sering baku hantam tidak penting.

Tapi, jika mereka berurusan dengan uang, biasanya mereka langsung akur. Itulah penyakit utama manusia.

Mau bertuhan atau tidak bertuhan sama saja. Tugas kita adalah bagaimana menikmati semua konsep dengan santai. Untuk bisa santai, tentu saja kita harus banyak teman eh maksudnya banyak uang.

#ItuSaja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.