170 petani berjalan kaki dari Medan sejak tanggal 25 Juni 2020 menuju Jakarta. Akhirnya mereka tiba di Jakarta tanggal 7 Agustus 2020. Koordinator aksi jalan kaki (Sulaiman Sembiring) mengatakan, mereka jalan kaki dari Medan menuju Jakarta dengan tujuan ingin bertemu Presiden Joko Widodo untuk menuntut keadilan.
Mereka tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang bertahun-tahun memperjuangkan tanah yang mereka tempati, yang telah digusur paksa oleh korporasi PTPN II.
Areal pertanian dan tempat tinggal yang telah mereka kelola dan tempati sejak tahun 1951 telah digusur paksa. Padahal mereka telah mengantongi SK Landreform sejak tahun 1984. Sebanyak 36 petani di Sei Mencirim yang ikut tergusur sudah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM).
Mereka saat ini berada di Gedung YTKI (Jl. Gatot Subroto, Jakarta) dan difasilitasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Para petani menanti hasil dari team yang dibentuk oleh Komisi VI DPR, Kementerian ATR/BPN, dan Kementerian BUMN.
Bila berlarut-larut tampa memberi hasil, mereka selanjutnya akan bergerak ke depan Istana Negara untuk meminta bantuan Presiden Joko Widodo. Mereka akan mendirikan kemah di depan Istana Negara. Mungkin untuk 1 minggu. Atau 1 bulan. Atau 2 bulan. Atau 3 bulan. Atau …….
Tidak tahu sampai kapan keadilan itu akan didapat. Tapi para petani memutuskan tidak akan pulang sebelum keadilan didapat.
Mari kita bergandeng tangan untuk membantunya. Di akhir video ini mereka meminta bantuan kita. Ada nomer rekening mereka yang bisa kita pakai untuk mengirimkan donasi.
Anak, istri/ suami dan cucu mereka menanti para pejuang agraria ini kembali pulang membawa kepastian hukum atas alat produksi mereka yakni lahan pertanian. Masa depan bagi anak dan cucunya.
Mari kita bantu. Bantuan bisa dikirim ke rekening bank di bawah ini:
TENANG SEMBIRING
BRI
No. Rek :
804301000073504