Kolom Boen Syafi’i: BASMI PKI BISA, BASMI HTI? NANTI DULU ….

Banyak yang bertanya, kenapa pemerintah lamban mengatasi kaum radikal? Ah, sebenarnya kata lamban ini kurang pantas. Seharusnya bukan lamban, melainkan letoy, lembek, seperti pitik sayur.

Gregetan juga melihat sikap pemerintah seperti ini.

Sampai-sampai semvak di jemuran, milik tetangga, saya sobek- sobek karena saking geregetannya. Namun, setelah berobat ke klinik tong bajil (adiknya tong pang kakaknya dulsomad tong gos) saya tersadar, kenapa sikap pemerintah seperti itu.

Permasalahanya ini cuma satu. Yakni terbentur kepada status sama-sama “se imin”. Bandingkan dengan PKI, kenapa PKI mudah dihabisi dan banyak yang pro kala itu? Karena PKI goblok, tidak mau menggunakan agama sebagai tamengnya.

Sekarang? Sekarang PKI yang berwujud khilafah itu sudah cerdas, yakni memanfaatkan agama sebagai tamengnya. Berani melawan sama halnya melawan agama mereka. Berani menghabisi? Maka mereka akan spontan berteriak didzalimi.

Itulah kenapa pemerintah terlihat kikuk, lamban dan seperti pitik sayur yang hilang jerohannya saat berhadap-hadapan dengan gerombolan radikal intoleran ini. Wong se “imin” kok.

Gara-gara keracunan dogma Arab yang akut parah di negeri ini, akhirnya yang salah terlihat benar. Sedangkan yang benar malah terlihat salah, di mata para pengambil kebijakan. Mau menyalahkan, takut dilabeli neraka. Mau membenarkan, namun hati nurani mereka berontak tak setuju.

Akhirnya si pengambil kebijakan main aman, dengan hanya diam dan sambil terus mengompor-ngompori para cecunguknya, agar terus bersuara lantang menolak faham ideologis khilafah di negeri ini.

Pertinyiinyi?

Yang punya kuasa dan partai pendukungnya saja hanya mendiamkan ulah dari gerombolan bangsat ini. Lantas kenapa juga kita masih bersuara lantang menolak mereka?

Ajur yo wes ben. Ntar kalau sudah terjadi perang dan negeri ini hancur juga bakal sadar sendiri. Paling jika mengungsi pun tujuannya ke negeri tapir. Mustahil tujuan mereka ke Suriah, Yaman, Sudan maupun Afganistan.

Amerika dapat sepertiga wilayah kita, Inggris dapat seperempat, dan Arab dapat seupil, itupun di wilayah Funcak idamannya. Ah, si Arab akhirnya dapat kenthu secara gratis juga ya..

Ya Salaammm..

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.