Kolom M.U. Ginting: BENTENG KETERTUTUPAN

M.U. GintingInstitusi Bank dan Pajak adalah benteng terakhir ketertutupan. Benteng ini masih sangat kuat. Banyak institusi ketertutupan abad lalu sudah pada lenyap atau hancur dimakan jaman, seperti negara diktator atau pemerintahan diktator, kerajaan feodal atau pemerintahan feodal.

Di Indonesia pergerakan dan perkembangan keterbukaan sangat bagus dan juga terdepan dibandingkan negara manapun di dunia. Sebagai negeri  berkembang memang sangat terpuji bisa di depan dalam soal keterbukaan, juga dalam soal demokrasi dan partisipasi publik. Ini semua dimungkinkan oleh era digital internet itu. Pengetahuan bisa tersebar luas dengan cepat, dan kalau pengetahuan sudah bisa dikuasai oleh massa publik, maka akan berubah jadi kekuatan luar biasa.

Pengetahuan dan informasi tentang kebusukan yang dilakukan oleh banyak orang dengan menggunakan jabatannya atau duitnya untuk menipu atau menggelapkan lebih banyak lagi. Sudah satu abad orang-orang ini tertutup, sekarang sudah mulai dibuka. Memang sudah mungkin dibuka. Sudah memungkinkan partisipasi massal dalam membuka sebanyak mungkin kecurangan penipuan terhadap rakyat dan negara tertentu.

Makin banyak juga manusia dunia yang bekerja suka rela membongkar ketertutupan ini walaupun dengan resiko tinggi atas dirinya, dengan tujuan semata-mata demi keadilan. Orang-orang ini memang patut dihargai sebagai pahlawan, pahlawan kemanusiaan demi keadilan. Membongkar kegelapan dalam soal ketidakadilan, itulah perjuangan untuk keadilan.




Terlihat memang kalau kegelapan semakin tak bisa sembunyi, tetapi perjuangannya masih butuh waktu dan pemikiran juga. Prinsip dasarnya ialah Keterbukaan dan Partisipasi Publik. Semakin banyak yang bisa mengerti bahwa soal-soal kemanusiaan dan nasibnya tak ada yang perlu disembunyikan.

’Rahasia Negara’ yang dibongkar oleh Snowden seperti menyadap email atau telefon presiden SBY, ternyata sama sekali bukan untuk kepentingan rakyat. Melainkan, untuk kepentingan segelintir bankir besar dan rentenir internasional yang sudah menguasai pemerintahan AS sejak era Andrew Jackson, yaitu ’finance element large centers’ (Roosevelt 1933) yang sekarang kita namakan neolib.

Dalam Panama Papers, pembongkaran peranan utama dua institusi gelap tadi (bank dan pajak) telah bikin banyak pejabat sampai ke PM terpaksa mundur. Pembocoran ini sangat besar efeknya. Inilah yang tidak mungkin abad lalu, tetapi sudah mungkin sekarang abad 21, abad keterbukaan.

Ayo semua pahlawan kemanusiaan dunia, maju terus!




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.