Beru Tarigan Dibawa Kabur Cewek Tomboi

IMANUEL SITEPU. DELITUA. Idamawati beru Tarigan (52) warga Dusun 2, Desa Silebolebo (Kecamatan Kutalimbaru), dihantui kepanikan. Putrinya Junita Sara beru Keliat (17) diketahui telah kabur dari tempat kosnya [Selasa 2/5: Sore]. Menurut penjelasan Idamawati didampingi keluarga saat ditemui di Polsek Delitua [Rabu 3/5: sekira 13.00 wib], anaknya Junita Sara beru Keliat, yang merupakan siswi kelas 2 SMA BM YAPIM Sei Glugur ini, diketahui kabur dari tempat kosnya di Jl. AH Nasution, Medan.

“Junita selama ini mengikuti PKL (Praktek Kerja Lapangan) di salah satu perkantoran di Jl. AH Nasution, Medan, yang ditunjuk sekolahnya,” ujar ibu 5 anak ini.

Menurut Idamawati, ia mengetahui anaknya kabur setelah diberitahu oleh pemilik kos tempat Junita tinggal.

“Katanya, anak saya tidak kembali ke tempat kosnya mulai tadi malam. Makanya kami langsung menyusul ke tempat kos anak saya,” sambungnya.

Dari penjelasan pemilik tempat kos tersebut, Junita diperkirakan kabur bersama seorang perempun tomboi yang diketahui bernama Patma alias Rizal.

“Menurut pemilik kos itu, anak saya Junita tidak kembali ke tempat kosnya, setelah si Rizal itu membawa barang-barang serta kopernya. Dan dari keterangan yang saya dapat, Rizal itu bukan laki-laki, tapi perempuan. Orang itu dikabarkan dekat dengan anak saya,” bebernya.




Tapi sayangnya, sambungnya lagi, alamat perempuan tomboi yang diduga membawa anaknya tersebut tidak diketahui dengan jelas.

“Si Rizal itu baru seminggu tinggal satu kos dengan Junita. Tapi terdengar kabar, Rizal itu tinggal di Sergai,” sambung salah satu keluarga.

Untuk mencari keberadaan Junita, anak ke 4 dari 5 bersaudara tersebut, kami sudah melakukan berbagai upaya, termasuk mencari ke tempat keluarga dan teman sekolahnya. Tapi tidak kunjung ketemu.

“Kami juga sudah berulangkali mencoba menghubungi nomor hapenya. Namun sudah tidak aktif lagi. Makanya kami membuat laporan ke Polsek Delitua,” tuturnya lagi.

Kami juga sangat berharap kepada masyarakat yang melihat keberadaan anak kami agar segera menghubungi Polisi terdekat, atau mengantarnya ke Polsek Delitua, karena kami sebagai keluarga sangat khawatir sesuatu terjadi padanya.

“Nak, Junita, pulanglah. Kami sangat mengkhawatirkanmu. Kasihan melihat mamak, nak. Saya gak bisa makan dan tidur memikirkanmu,” ucap Idamawati sambil berlinang air mata, dengan penuh harapan agar anaknya segera pulang.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.