Setelah 3 hari beristirahat di Gedung YTKI (Yayasan Tenaga Kerja Indonesia), Jakarta, 170 petani Karo Hilir akan bergerak ke Istana Negara. Para petani telah berjalan kaki sepanjang 1.812 kilometer selama 45 hari.
Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar dan Mencirim Bersatu (Aris Wiyono) via WhatsApp (WA) kepada SORA SIRULO menyampaikan, para petani bermalam di YTKI sambil menunggu penyelesaian yang dijanjikan oleh Kementrian BUMN dan Komisi VI DPR RI.
Apabila sampai malam ini tidak ada penyelesaian, esok pagi [Selasa 11/8], para petani akan bergerak menuju Istana Negara, Jakarta. Para petani akan didampingi oleh kelompok-kelompok agraria, tani, buruh dan mahasiswa seperti KPA Gerbang Tani, GMNI, GP Anshor, WALHI, KASBI.
“Hari ini [Senin 10/8], telah terjadi aksi di lokasi desa Simalingkar, tepatnya di kantor sementara PT Nusa Dua Bekala. Aksi massa yang mengatasnamakan petani tersebut ternyata merupakan aksi bayaran dan disinyalir dibayar oleh pihak PTPN II sendiri,” kata Aris.
“Entah apa kepentinganya pihak PTP II melakukan semua ini. Kami petani yang ada di lokasi desa Simalingkar merasa lucu dan risih melihat semua praktek-praktek yang dilakukan oleh pihak PTP II di lokasi konflik,” kata Aris.
“Dan yang lebih memilukan seolah-olah para pendemo diterima perwakilannya dan diselesaikan dengan skema pemberian tali asih dan dipermudah untuk turut serta mendapatkan rumah dengan subsidi,” lanjut Aris.
“Praktek-praktek serupa sering dan kerap terjadi pada area-area konflik yang dilakukan oleh PTPN II di semua lokasi konflik yang ada di Sumatera Utara. Dengan kenyataan-kenyataan seperti ini justru seharusnya pemerintah pusat melek dan peka terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pihak perusahaan plat merahnya,” kata Aris.