Kolom M.U. Ginting: BETUL TRUMP (Benar Jokowi) (Sirulo TV)

Obama (dan Clinton) adalah founder dari organisasi ISIS sudah berulangkali dikatakan oleh Trump. Akhir-akhir ini diberitakan bahwa “mayoritas ISIS telah menyebar dan menghilang” (Tempo.co 6/1). Trump juga bilang [7/1] kalau negara Khalifat itu sudah kalah total dan, karena itu juga, dia bermaksud menarik kembali pasukan AS dari Syria/ Irak.

Hilangnya ISIS sudah jadi kenyataan memang dan masuk akal juga.

Bersamaan dengan hilangnya the founder of ISIS dari Gedung Putih (Obama, Clinton), sudah lebih dari 2 tahun sejak masuknya Trump ke Gedung Putih. Tidak heran jugalah kalau ISIS berangsur lenyap dengan hilangnya kedua pendiri ISIS itu dari perpolitikan internasional. Trump bukan boneka deep state (the ‘secret government’) seperti Obama.

“Terrorism made in USA,” kata prof Chossudovsky.

Ini disebutkannya ketika Obama masih di Gedung Putih. Tidak bertentangan dengan tuduhan Trump. Siapa pula yang lain mau membiayai dan menangani ISIS, kalau kedua pendirinya sendiri sudah lenyap dari perpolitikan terorisme itu? He he he . . .

Tetapi jangan salah faham, siapa pendiri sebenarnya dari ISIS masih segar bugar dan masih giat terus, yaitu ‘the secret government’.

“Vote all you want. The secret government won’t change.The people we elect aren’t the ones calling the shots,, says Tufts University’s Michael Glennon.

‘The secret government’ ini sekarang di AS dikenal juga dengan  nama ‘deep state’ atau kaum neolib globalis NWO, berseberangan dengan nasionalis Trump yang anti globalis, anti NWO (New Worl Order). Bagi Trump NWO = NO WORLD ORDER.

TV serie DEEP STATE

‘Vote all you want, the secret government wan’t change’ . . . Dan rakyat AS pada tahun 2016 sudah pilih yang disukainya, memilih seorang ‘populis kanan’ nasionalis Trump. The secret goverment mulai goyah, setelah tidur nyenyak tanpa gangguan apa-apa lebih dari 100 tahun.

Atau lebih tepat lagi waktunya yaitu sejak Manifesto Partai Komunis Marx tahun 1848, ketika bankir rentenir internasional menemukan dan menunjuk, serta menyewa Marx bikin marxisme yang kemudian dipakai untuk memulai  perpecahan besar dunia secara ideologis.

Dua kekuatan besar ini kemudian dipersenjatai, dicuci otak dan diadu domba untuk saling bunuh secara besar-besaran. Contohnya banyak. Indonesia 1965, misalnya, dan sim sallabim . . . SDA dikuras selama setengah abad, triliunan dolar lenyap tanpa suara.

“Rakovsky scoffs at the “elementary Marxism . . . the demagogic popular one” that is used to dupe the intellectuals and the masses. (238) Marx was hired by Rothschild to dupe the masses.” 

https://new.euro-med.dk/20170421-henry-makow-the-purpose-of-current-world-events-and-upcoming-ww3-rothschilds-coming-communist-one-world-governance-usurpation-2.php

Perpecahan secara ideologis ini terlihat jelas abad lalu antara Blok Barat dan Blok Timur, antara ‘demokrasi liberal barat’ kontra kediktatoran sosialis/ komunis internasional. Perpecahan atau konflik kedua ideologi ini sangat jelas dan bisa dilihat dan dimengerti oleh publik.

Tidak hanya sampai di situ, tetapi juga diyakini secara mendalam oleh masing-masing pihak! Sistem ekonomi liberal adalah buatan neolib kaum globalis NWO dan sistem ekonomi sosialis/ komunis diciptakan oleh Komunis Internasional atau blok Timur atau blok Komunis kita katakan ketika itu.

Tetapi, apa yang abad lalu sangat ketat ditutupi (abadnya juga abad ketertutupan, belum ada internet) ialah bahwa pencipta kedua ideologi bermusuhan ini, orang-orangnya adalah sama yaitu kaum globalis NWO itu sendiri. Dan abad keterbukaan internet telah membuka semua ketertutupan ini. Apa yang ditutupi selama ini, sudah terbuka semua. 

Henry Makow  writes it especially clearly and uncannily: “NWO is documented Rothschild Communism”. Atau lebih mantap ialah bahwa NWO = Communism.

Sekarang kelihatannya memang jadi lebih sederhana semua pengertian atau istilah-istilah ini yang tadinya bikin orng bingung. Sosialisme, komunisme, globalisme, internasionalisme, NWO, Fed, Bankir Rentenir Internasional, sudah tidak membingungkan lagi. Semua ini merujuk kepada  kelompok gobalis anti nasionalis karena mau menguasai dunia bikin kekuasaan komunis internasional atau tyrani neolib internasional NWO.

Bangkitnya partai-partai nasionalis Eropah, Brexit dan Trump, adalah permulaan yang nyata anti-pode atau anti-tesis dari aliran/ arus lama internasionalisme ini. Beberapa ideolog yang teguh/ fanatik dalam soal globalisasi seperti late Sen. John McCain (R-Ariz.) menyebut AS di bawah Trump sebagai “some half-baked, spurious nationalism“.

Atau Joe Biden bilang: “phony nationlism”. Dan mendengar semua itu, Trump tegas bilang: “You know what I am? I’m a nationalist. Use that word,” katanya.

https://www.youtube.com/watch?reload=9&v=mQQYFU2Bsmk
I am the nationalist

Trump menuduh orang-orang globalis ini hanya memikirkan negeri lain, tetapi tidak pernah memikirkan kepentingan nasional AS. Dalam hal kepentingan nasional ini, rencananya yang terakhir ialah menarik kembali pasukan AS dari Syria dan Afganistan, terlalu banyak biaya dan korban katanya.

Tetapi perlawanan dari pihak globalis menentang penarikan pasukan ini, masih terlalu gesit, kita bisa saksikan selanjutnya, siapa menang. James Mattis mundur dari Menteri Pertahanan karena tidak sepakat dengan Trump soal penarikan pasukan ini. Pertarungan dua kekuatan ini (globalisme kontra nasionalisme di AS) masih seru. Di luar AS juga terlihat, dalam ‘sandiwara’ Venezuela misalnya. Artikel sandiwara ini bisa dilihat di Sorasirulo.com.

Tidak diragukan memang kalau jalannya sejarah memihak Trump, terutama karena bantuan era keterbukaan internet. Era Keterbukaan tidak bisa lagi membela komunisme/globalisme NWO. Arus sejarah ini bukan hanya membela nasionalis Trump tetapi juga Jokowi di Indonesia. Karena itu persoalan dan kepentingan nasional ini, bukan hanya Betul Trump, tetapi bagi rakyat Indonesia yang terpenting ialah Benar Jokowi.

Foto Cover: Sebuah adegan “menjelang perpisahan” dalam film Karo JANDI LA SURONG, diangkat dari novel M. Tempel Tarigan. Kisah nyata percintaan sebelum tahun 1960an. Film ini akan diluncurkan pada tanggal 25 Februari 2019 di Berastagi (Dataran Tinggi Karo). Film Karo pertama hasil karya produser dan sutradara lokal muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.