Pemandian Biru-biru Padat Pengunjung

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Memasuki libur Idul Fitri yang juga bersamaan dengan libur sekolah, sejumlah obyek wisata di Kecamatan Biru-biru dipadati ribuan pengunjung.

Seperti terlihat di pemandian-pemandian Sarilaba Biru Indah, Kasanova, Air Terjun Betala dan Air Panas Penen. Sejak libur hari raya Idul Fitri pemandian yang terkenal karena airnya nan jernih ini seakan tak pernah sepi dari pengunjung.

pemandian
Lokasi pemandian Sibiru-biru dipadati pengunjung.

Rahmad (42) warga Tembung mengaku memilih liburan di pemandian Sibiru-biru lantaran harga tiket masuknya terbilang murah dibanding dengan tempat-tempat pemandian lainnya.

“Selain airnya yang begitu jernih dan sejuk, harga tiket masuk ke lokasi pemandian di Sibiru-biru juga sangat terjangkau. Makanya saya bersama keluarga memilih berlibur di sini dari pada harus jauh-jauh sampai ke luar kota,” bilang Rahmad kepada Sora Sirulo di lokasi pemandian Sarilaba Biru Indah [Minggu 10/7: Siang].

Dolof Sembiring (36) pemilik warung di lokasi pemandian Sibiru-biru mengatakan, sejak libur Idul Fitri yang bersamaan dengan libur sekolah jumlah pengunjung ke lokasi pemandian alam tersebut terus mengalami kenaikan.

“Melonjaknya jumlah pengunjung ini sudah dimulai sejak libur sekolah kemarin dan diperkirakan terus akan meningkat pada akhir liburan usai,” katanya.




Pantauan Sora Sirulo di lokasi, para pengunjung yang rata-rata datang bersama anggota keluarga maupun kerabatnya terlihat keluar masuk lokasi wisata ini dengan menggunakan kenderaan roda dua maupun roda empat. Gubuk-gubuk yang disediakan pengelola serta alur sungai dipadati manusia. Malah sebagian pengunjung rela duduk bersandar di bongkahan batu karena gubuk-gubuk yang disediakan pengelola telah disesaki ribuan orang.

Sementara itu, di beberapa titik, terlihat petugas kepolisian dari Polsek Biru-biru dan pihak Kecamatan mendirikan Posko untuk memberi rasa aman bagi pengunjung.




One thought on “Pemandian Biru-biru Padat Pengunjung

  1. Kabupaten Banyuwangi ini bisa jadi teladan bagi kab lain seperti kab Karo, yang sangat membutuhkan anak-anak muda yang kreatif dalam membangun daerah. Belajar atau kuliah jangan ‘cari kerja’ tetapi ciptakan lapangan kerja! “Anas juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa agar kreatif dan inovatif setelah lulus kuliah. Bila stigma yang diterima mahasiswa usai lulus hanya menambah jumlah pengangguran, Anas menegaskan agar mahasiswa penerima Banyuwangi Cerdas tidak bersikap pasif seperti itu. Namun bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru.”
    Ini dia pedomannya menghilangkan stigma jadi penganggur setelah tamat kuliah.
    Patutnya memang bikin perguruan tinggi menciptakan kerja, bukan ‘cari ilmu’, artinya fungsi perguruan tinggi ditingkatkan menjadi fungsi kreatif menciptakan kerja. Betapa hebatnya Banyuwangi atau Karo kalau bisa mengubah paradigma ini.Mengapa tidak bisa.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.