Kolom M.U. Ginting: BLOK MASELA




M.U. GINTING 3Diduga ada monster seram di belakang polemik Blok Masela dan Freeport, menurut dugaan dan analisa Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, sebagaimana dirilis oleh okezone.com kemarin. Di belakang Freeport sudah jelas ialah neolib, tak perlu diperdebatkan atau diragukan. Di belakang Masela masih belum jelas karena selama ini masih digelapkan sesuai denga ciri khas sikap susupan neolib dalam pemerintahan Jokowi atau pemerintahan mana saja yang disusupi neolib: 

1. bikin putusan secara diam-diam, karena jelas,

2.  yang  merugikan negara,

3. kebijakan selalu tidak diketahui oleh publik.

Dengan adanya silang kata yang diumumkan di media, semua juga jadi terbuka. Apalagi kalau semakin seru debatnya semakin jelas kepentingan di belakangnya.

Di dunia ini sekarang hanya dua kepentingan besar: nasional dan internasional (neolib). Demikian juga pimpinan tiap negeri hanya dua macam ini saja. Kalau jelas pimpinan nasional seperti Jokowi, tak ada jalan lain bagi neolib selain menyusupkan orang-orangnya ke kabinet Jokowi.

Tetapi, karena sekarang semua harus terbuka, yang gelappun terpaksa dibuka, sehinggap publik semakin luas dan mendalam pengetahuannya soal dua kepentingan politik itu yaitu; kepentingan nasional rakyat satu negeri dan kepentingan neoliberal global.

Pada mulanya Blok Masela juga tak banyak yang tahu, karena ditutupi tadi (Siapa yang menutupi?) Dasarnya tentu soal dua kepentingan tadi.  Tetapi, belakangan presiden Jokowi sudah membuka di hadapan publik. Dengan demikian publik sudah bisa bikin penilaian atas dasar kepentingan nasional rakyat Indonesia.

“Untuk Masela, waktu akan membuktikan akan ada apa di baliknya (kepentingan),” kata Ketua DPP Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

Sekarang sudah semakin jelas, dan adanya juga hanya dua pilihan, nasional atau neolib, tak ada kepentingan di tengah atau netral.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.