Budidaya Rumput Laut di Tapanuli Tengah dan Nias

Oleh : Elva Miza Tarigan

Universitas Kristen Duta Wacana, Fakultas Bioteknologi

Rumput laut atau seaweeds sangat populer dalam dunia perdagangan atau sering disebut dalam ilmu pengetahuan sebagai alga/ algae. Alga atau ganggang terdiri atas 4 kelas yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang coklat), Chlorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae (ganggang hijau-biru).

Jenis rumput laut yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan adalah Eucheuma sp. dan Gracilaria sp.

Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggul dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk dikembangkan dalam mendukung perekonomian masyarakat dengan target produksi rumput laut di Indonesia tahun 2015 sekitar 10,3 juta ton berat basah.

Eucheuma cottonii  awalnya dikenal dengan nama cottonii dan biasanya digunakan dalam dunia perdagangan nasional dan internasional. Kemudian nama Eucheuma cottonii telah menggantikannya atas dasar tipe kandungan karaginan yang dihasilkan yakni kappa-karaginan.

Rumput laut jenis ini umumnya berwarna hijau, kuning, abu-abu atau merah. Talusnya berbentuk silinder, permukaan licin, kenyal dan bercabang ke berbagai arah dengan cabang-cabang utama terpusat di daerah pangkal.

Pertumbuhan dan penyebaran rumput laut sangat tergantung dari faktor-faktor oseanografi (fisika, kimia, dan dinamika air laut), serta jenis substratnya. Rumput laut banyak dijumpai di daerah perairan yang dangkal (intertidal dan sublitoral) dengan kondisi perairan berpasir, sedikit lumpur, atau campuran keduanya.

Rumput laut juga banyak digunakan sebagai bahan pakan organisme di laut, sebagai pupuk tanaman dan penyubur tanah, sebagai pengemas transportasi yang sangat baik untuk lobster dan clam hidup (khususnya dari jenis Ascophyllum dan Focus), sebagai stabilizer larutan, dan juga kegunaan lainnya.

Rumput Laut jenis Eucheuma cotonnii

Kekayaan Biodiversitas Laut Daerah Sumatera Utara yang tidak hanya kaya dalam bagian darat dan perairannya di sisi lain berupa budidaya rumput laut yang ada di daerah Tapanuli Tengah dan Nias. Budi daya rumput yang merupakan salah satu jenis budidaya perikanan yang mempunyai peluang untuk dikembangkan di wilayah perairan Indonesia.

Rumput laut yang tumbuh dan tersebar di hampir seluruh perairan Indonesia memiliki nilai ekonomis dengan penggunaan produk di bidang industri pembuatan industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Pantai di Tapanuli Tengah dengan daratannya sebagian besar cukup landai dan dangkal dengan tingkat abrasi yang rendah dan arus yang relatif tidak kuat (terutama Kodya Sibolga), dikarenakan berbentuk teluk dan arus laut lepas (Hindia) yang terhalang oleh banyak pulau.

Rumput Laut yang dibudidaya berada di wilayah Kecamatan Pulau Batu (Kabupaten Nias Selatan). Desa Luaha Idano Pono, dan Pulau Simuk menjadi teras depan yang berbatasan langsung dengan perairan Samudera Hindia. Terdapat pula beberapa potensi rumput laut di sekitar wilayah pantai, diantaranya yang terdapat di Desa Silina Baru.

Rumput laut tumbuh diantara bebatuan karang pantai Silina Baru. Ditambah dengan budidaya rumput laut di Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumut menyatakan bahwa di Sumut terdapat komoditas yang diunggulkan lainnya. Ada juga seperti udang windu, udang vaname, rumput laut, ikan air mas, gurame, patin, kerapu dan kerang.

Pulau-pulaunya yang alami banyak menyimpan kekayaan alam berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang mampu menyediakan begitu banyak plankton sebagai salah satu sumber makanan terpenting bagi makhluk hidup di laut.

Rumput Laut jenis Gracilaria sp.

Penggunaan bibit rumput laut dari hasil kultur jaringan atau transgenesis dapat menyikat lama pemeliharaan menjadi 35 hari dengan kadar karaginan yang cukup baik. Walaupun masih dalam skala percobaan dengan begitu menunjukkan bahwa pertumbuhan yang cepat pada rumput laut memberikan dampak besar bagi petani.

Adapun faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan budidaya rumput laut yaitu kemudahan dalam cara pemeliharaannya. Selain itu, biaya yang dibutuhkan tidak terlampau besar jika dibandingkan dengan budidaya keramba. Budidaya rumput laut hanya mengendalikan kejelian memilih lokasi dan ketekunan dalam merawatnya.

Usaha budidaya rumput laut membutuhkan lokasi yang tepat agar dapat tumbuh dengan baik yang ditentukan oleh kondisi perairannya. Adapun parameter yang perlu diperhatikan berupa arus. Rumput laut merupakan tanaman yang memperoleh unsur hara dari aliran air yang melewatinya. Ditambah suhu air yang baik berkisar 20-280 C dengan pH antara 7,3-8,2.

Terjadinya arus merupakan akibat dari adanya pasang surut maupun angin dan ombak. Kecepatan arus yang baik untuk budidaya rumput laut adalah 20-40 cm/detik.

Ke dua, dasar perairan. Dengan pecahan karang dan pasir kasar merupakan kondisi dasar perairan sesuai untuk budidaya rumput laut. Kondisi perairan tersebut juga merupakan gerakan air yang baik.

Ke tiga, kedalaman yang sangat tergantung dari metode budidaya yang dipilih. Metode lepas dasar sebaiknya dilakukan pada kedalaman perairan tidak kurang dari 30-60 cm pada waktu surut terendah. Sementara itu metode rakit apung, rawai, dan jalur sebaiknya pada perairan dengan kedalaman sekitar 20-15 m.

Pemilihan kedalaman perairan yang tepat, dilakukan untuk menghindari kekeringan dan mengoptimalkan pencapaian sinar matahari ke rumput laut.

Ke empat, kadar garam. Rumput laut yang relatif tidak tahan terhadap kadar garam yang tinggi (stenohaline). Kadar garam yang tidak sesuai untuk pertumbuhan sekitar 28-35 gram.

Ke lima kecerahan. Lokasi budidaya rumput laut sebaiknya terletak pada perairan yang jernih dengan tingkat kecerahan yang tinggi. Jarak pandang kedalaman dengan menggunakan alat sechdisk (alat pengukur kecerahan) dapat mencapai 2-5 m.

Rumput laut sebagai komoditas utama perikanan dengan budidaya andalan dalam peningkatan produksi, perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat pesisir diharapkan memberikan kualitas yang baik dalam pasca panennya sehingga produk yang dihasilkan kelak dapat bermanfaat. Ditambah pula rumput laut nantinya sebagai produk makanan di masa depan yang fleksibel dan mengandung banyak vitamin dan mineral.

Sudah bayak penelitian dimana rumput laut bisa direkayasa sehingga bisa mengandung serat dan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh. Semoga para petani rumput laut giat melakukan budidaya demi kesejahteraan nusa dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.