Foto Renung: BUNGLON DI MANGKOK GETAH

Oleh: Simson Ginting Sinisuka

 

Di saat cuaca yang cerah, aku mencoba mengais rejeki di kebun karet orangtuaku. Di sela menunggu tetesan air susu karet ke mangkok, tak sengaja aku mengamati seekor bunglon yang berlari-lari di atas cabang-cabang pohon karet dan sesekali berubah warna.


Sehingga, suatu seketika, dia tak sengaja loncat ke rantig karet yang kering dan rapuh. Membuat dia terjun bebas ke bawah. Dalam hatiku, hal seperti ini mungkin biasa buat seekor bunglon jatuh dari ketinggian dan akupun tetap melanjutkan deresanku.

Setelah semua deresanku selesai, aku pun ingin beristrahat di gubukku melintasi jalan yang sama kulalui tadi. Aku tak menduga, rupanya bunglon yang jatuh nasibnya sangat menyedihkan. Dia terjatuh ke mangkok karet yang hampir penuh dan membuat si bunglon mati.

Kalbuku berbisik: Ketika kau dapat melabui banyak orang dengan beralih-alih rupa belum tentu posisimu selalu aman.

Catatan redaksi: Peristiwa ini mirip sekali dengan kisah Sarudung yang menyadari dirinya ternyata telah tua ketika dia tak lagi bisa menggapai cabang kayu yang biasanya dengan cekatan dia bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya. Sarudung adalh istilah Karo untuk sejenis kera yang sangat lincah meloncat-loncat di cabang-cabang pohon.





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.