Kolom Acha Wahyudi: BUSANA WANITA PENGATUR SYAHWAT LAKI-LAKI?

Ketentuan berpakaian wanita dalam ajaran agama-agama samawi, sebenarnya untuk kepentingan siapa, sih? Wanita harus menutup aurat dari ujung kepala sampai ujung kaki, demi tujuan agar para lelaki tidak tergoda bukan karena kepentingan wanita itu sendiri. Anehnya, pemerkosaan malah banyak terjadi di negara yang wanitanya wajib berburga.

Memang tidak terdata, karena hampir tidak pernah dilaporkan.

Sebab apa? Kembali lagi ke aturan yang adil dan bijaksana, bahwa wanita yang melaporkan pemerkosaan wajib menghadirkan 4 saksi. Mm… sebenarnya itu pemerkosaan atau shooting film porno sih?

Selain itu, yang perlu dicamkan baik-baik adalah, sedemikian tingginya derajat wanita menurut ajaran ini. Sampai-sampai kesaksian wanita dihargai hanya ½ kesaksian laki-laki. Sehingga, saat seorang wanita melaporkan pemerkosaan yang dialaminya, lalu sang terlapor yang jelas berkelamin laki-laki menyangkal, maka kesaksian wanita tersebut otomatis kalah.

Wanita tersebut malah dianggap telah melapor suatu tindakan ZINA, dimana hukumannya adalah dirajam sampai mati.

Wanita-wanita Yahudi sholehah

Namun, yang lebih mengherankan lagi, bagaimana bisa para wanita penganutnya, meyakini dengan sangat bahwa ajaran ini benar-benar mengangkat harkat derajat wanita sebagaimana slogannya?

Malah bahkan para wanita ini menjadi garda terdepan mensosialisasikan gerakan poligami; bahwa laki-laki dapat melakukan poligini sampai 4 kali. Sementara wanita bersuami, memimpikan Kang Nunu aja bisa digrill pake bumbu kecap di Neraka nanti!

Tapi yaaa… ketentuan tesebut di atas ga ada seberapanya dibanding kenyataan bahwa dalam ajaran ini, wanita dikategorikan sebagai barang. Dapat dijadikan harta rampasan perang, yang boleh diperjualbelikan sebagai budak dan digauli tanpa dinikahi.

Hihihi… hussh, walau lucu, jangan sekali-kali kamu ketawa, karena semua ketentuan ajaran damai ini tidak boleh sama sekali dipertanyakan apalagi ditertawakan!

Lagipula kamu tertawa apa engga, yang nulis postingan ini sudah rela masuk Neraka!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.