CAMBRIDGE CONFERENCE INDONESIA KUMPULKAN 200 GURU DAN KEPSEK

ITA APULINA TARIGAN. JAKARTA — Sekitar 200 guru dan kepala sekolah dari sekolah Cambridge di wilayah Jabodetabek menghadiri Cambridge Conference Indonesia yang diadakan pertama kalinya di Indonesia di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel [Rabu 8/8]. Diselenggarakan oleh Cambridge Assessment International Education, Cambridge Conference Indonesia adalah salah satu konferensi pendidikan terbesar dalam lingkup nasional, yang tahun ini berfokus pada bagaimana mempersiapkan siswa Indonesia untuk siap di tingkat dunia.

“Konferensi ini merupakan platform khusus di mana Cambridge International, bersama dengan para ahli dalam bidang Pendidikan, di mana kami berbagi infomasi praktis mengenai cara mengembangkan iklim pendidikan yang membantu mengembangkan kebiasaan belajar dan keterampilan bagi siswa kami, sehingga mereka dapat sukses tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga di tempat kerja dan dalam hidup,” kata Dr Ben Schmidt, Direktur Regional, Asia Tenggara dan Pasifik, Cambridge Assessment International Education.

“Dengan globalisasi, revolusi digital, migrasi massal, dan prospek ketidakstabilan iklim, pasar global menuntut jenis lulusan baru yang siap di tingkat dunia, yang artinya adalah mempersiapkan siswa, sehingga mereka menjadi percaya diri, bertanggung jawab, reflektif, inovatif dan aktif terlibat dalam dunia yang penuh dengan keragaman sosial, budaya, etnis, dan agama,” tambah Dr Schmidt.

Cambridge Conference Indonesia dihadiri oleh pakar-pakar edukasi sebagai pembicara, dan diisi dengan topik-topik yang menarik, serta update dari Cambridge International dan sesi tanya jawab. Salah satunya adalah Paul Ellis, Head of Teaching and Learning Strategy, Cambridge International, misalnya, membahas secara rinci bagaimana guru dan siswa dapat bekerja sama untuk mempersiapkan siswa agar ‘siap’ di tingkat dunia.

Dalam sesi pagi, Dr Benson Soong, Pendiri Advanced Pedagogy Pte Ltd Singapore, dalam “Don’t Stop Talking at the Back of the Class”, membahas bagaimana dalam mengajar siswa, guru mengharuskan siswa untuk berbicara di dalam kelas. Juga di sesi pagi, konsultan pendidikan internasional, matematikawan, dan penulis Dr Alison Borthwick membedah pentingnya mata pelajaran STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) dalam lanskap pendidikan yang berubah.




Cambridge beroperasi di 160 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dengan pertumbuhan signifikan pada jumlah sekolah Cambridge Indonesia dari 180 menjadi 218 dalam dua tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.