Kolom Boen Syafi’i: CHAPLIN YANG SALAH PILIH WAYANG

Terus terang wae, untuk sebutan “tokoh besar”, orang yang bernama Rizieq itu jebule kenthir alias korslet otak’e. Gak bisa main drama. Gak bisa ngulur tempo. Gak bisa tiki taka. Gak bisa menentukan kapan nyerang dan kapan bertahan (menahan diri). Taunya Rizieq cuma menyerang. Main grudukan dan memuaskan nafsu.

Coba kalau sehabis ditendang oleh King Salman dan balik lagi ke Indonesia tempo hari Si Rizieq berkata:

“Sudah, saya gak usah dijemput. Gak perlu arak-arakan, tetap di rumah, tetap patuhi protokol kesehatan hingga kawinan anak saya.”

Pasti, meskipun niatnya jahat, kamuflase alias takiyah itu bakal sukses gegap gempita. Laskyar banyak yang terharu, dan bisa jadi para kecebong pun ada pula yang menitikan air mata, karena lagi ngiris bawang.

Namun sayang, di Saudi dia yang bukan siapa-siapa, eh begitu pulang auto teringat kejayaannya alias megalomania. Hingga saking bernafsunya si cucu nabi nantangin Jokowi, akhirnya membuat lidahnya keseleo, dengan mengolok olok dua institusi vital sekaligus yakni TNI dan Polri. Selain ancaman penggal kepala juga.

Fatal, sangat fatal. TNI yang tadinya tidak ingin “bermain” alias mencoba bersikap netral, kini menjadi tergugah emosinya, dikarenakan si imam jumbo itu terang-terangan telah menghina marwah dan martabat dari institusi, yang selama ini menjaga kedaulatan negara.

Kalau Rizieq menghina Polri sih, mungkin Polri sudah tebal kupingnya karena sudah biasa dirinya dengan maki-maki. Lha, ini TNI yang dihina. Walhasil penurunan baliho bergambar dirinya dan bunyi sirine dari Koopsus di depan markas utamanya, sukses membuat tiarap Rizieq dan gerombolannya.

Tapi, ya namanya Kadrun, selalu ngeles sudah jadi hobinya. Kata kadrun: “Eh, siapa bilang sirine itu dari TNI? Wong itu suara dari penjual es puter wae og.”

Kini Rizieq terpaksa pura-pura jatuh sakit, biar bisa mengulur waktu sambil menunggu instruksi dari Si Chaplin lagi. Celakanya, Si Chaplin yang di dalam perjanjian kontraknya tidak ingin diikut-ikutkan, kini terpaksa mikir keras untuk menyelamatkan duit yang sudah digelontorkan buat si garangan bersurban tersebut.

Batin Si Chaplin: “Wedhoes, gua jadi ikut-ikutan nih. Salah inves gua rupanya, Tjoek.”

Bersamaan dengan diterjunkannya langsung pasukan elite TNI, di situlah tanda-tanda bahwa Rizieq akan dikorbankan seorang diri oleh bohirnya sendiri.

“Gila apa, gua kena kasus makar dan dipenjara gara-gara boneka gua korslet otaknya?” Begitulah batin dari pendananya.

Ya, Rizieq rupanya salah kalkulasi. Dia mengira Jokowi masih sama seperti yang dulu. Yang polos, lugu, serta unyu-unyu. Padahal, Jokowi kini lebih kejam, sadis dan raja tega bagi siapa saja yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Tidak peduli mau cucu nabi, cucu Cahyati, maupun cucu malaikat sekalipun jika berniat merusak bangsa terutama ekonominya, maka Koopsus lah yang bakal melibasnya.

Dan, di tengah pura-pura sakitnya, Si Rizieq pun membatin: “Mau balik ke Arab, kira-kira lewat stasiun Gubeng Surabaya, bisa gak, ya?”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.