Circulate Capital Umumkan Proses RFP untuk Sejumlah Perusahaan Asia Selatan dan Tenggara yang Ingin Mencari Modal demi Mempercepat Solusi Sampah Plastik di Lautan

Perusahaan Manajemen Investasi yang Baru dan Berfokus pada Dampak Positif Ini, Akan Mendanai Berbagai Penyedia Solusi Limbah dan Daur Ulang Regional yang Membenahi dan Mencegah Sampah Plastik di Lautan

 

 

RANDALL LAZUARY. NEW YORK — Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi yang bertekad mendanai berbagai perusahaan, proyek dan infrastruktur yang mencegah sampah plastik di lautan, hari ini mengumumkan proses Request For Proposal (RFP) untuk sejumlah perusahaan yang membutuhkan modal demi mempercepat solusi atas kendala sampah plastik di lautan. Dipimpin oleh Rob Kaplan, salah satu pendiri Closed Loop Partners, Circulate Capital akan berinvestasi di sejumlah perusahaan Asia Selatan dan Tenggara yang bergerak dalam sektor pengelolaan limbah padat dan daur ulang.

Sejumlah perusahaan itu ingin membenahi arus plastik yang salah kelola dan menuju ke laut dunia.

Circulate Capital adalah perusahaan investasi yang baru terbentuk dan berfokus pada dampak positif. Circulate Capital terbentuk lewat kerja sama dengan Closed Loop Partners, perusahaan yang berinvestasi pada barang-barang konsumer yang lestari, teknologi daur ulang yang mutakhir dan pengembangan circular economy serta Ocean Conservancy, lembaga advokasi nirlaba terkemuka di sektor lingkungan hidup, sejumlah asosiasi dan berbagai produsen barang-barang konsumer dan kimia yang terbesar di dunia, termasuk 3M, The Coca-Cola Company (NYSE:KO), Kimberly-Clark (NYSE: KMB), Dow (NYSE: DWDP), PepsiCo (NASDAQ: PEP), Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Procter & Gamble (NYSE: PG), American Chemistry Council serta World Plastics Council, yang memberi modal awal bersama mitra-mitra pendiri perusahaan.

Investasi yang Berfokus di Asia dan Asia Tenggara

Circulate Capital ingin berinvestasi di sejumlah perusahaan Asia Selatan dan Tenggara yang bergerak di sektor pengelolaan limbah padat dan daur ulang demi membenahi arus sampah plastik yang salah urus dan menuju ke laut dunia.

Sampah plastik di lautan secara khusus menjadi tantangan besar bagi Asia Selatan dan Tenggara. Upaya mengurangi 45% kebocoran plastik dapat ditempuh dengan meningkatkan pengelolaan limbah dan daur ulang di Tiongkok, IndonesiaVietnamThailand dan Filipina.

“Negara-negara di Asia Selatan dan Tenggara menghasilkan sebagian besar sampah plastik. Sebab, negara-negara itu kekurangan infrastruktur limbah yang dibutuhkan,” ujar  Rob Kaplan, Pendiri dan  CEO Circulate Capital. “Mendanai sejumlah perusahaan lokal yang inovatif dan ingin menjawab tantangan tersebut ialah langkah penting untuk mengurangi arus sampah plastik di lautan serta menjadi kunci bagi peningkatan pembangunan ekonomi dan kesehatan masyarakat.”

RINCIAN RFP

Circulate Capital menerima proposal investasi dari sejumlah perusahaan yang mengumpulkan, memilah dan mengolah, atau mendaur ulang serta  bergerak di segmen pengguna akhir dalam rantai pasokan pengelolaan limbah.

Circulate Capital pada prinsipnya berminat menggarap berbagai peluang di lima negara: IndiaIndonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam (“Negara-Negara Utama”), namun kami secara selektif dapat mendukung beberapa peluang di negara-negara Asia lain.

Circulate Capital mengajak berbagai perusahaan yang berminat agar mempelajari lebih lanjut tentang proses RFP ini dan persyaratan pengajuan proposal dengan mengunjungi Circulate Capital RFP

Tentang Circulate Capital

Circulate Capital adalah perusahaan manajemen investasi yang memberi pendanaan kepada sejumlah perusahaan, proyek dan infrastruktur yang mencegah sampah plastik di laut.

Perusahaan ini mencari, menginkubasi dan menanamkan investasi di berbagai peluang yang dirancang untuk mencegat sampah plastik di laut dari sumbernya. Hal itu ditempuh dengan mengumpulkan, memilah, mengolah dan memproduksi limbah di negara-negara yang menghasilkan sampah plastik tersebut.

Circulate Capital menjalin kerja sama dengan Closed Loop Partners dan Ocean Conservancy, serta mendapat dukungan dari berbagai lembaga antarpemerintah, asosiasi dan berbagai produsen barang-barang konsumer dan kimia yang terbesar di dunia, termasuk 3M, American Chemistry Council, The Coca-Cola Company, Kimberly-Clark, Dow, PepsiCo, Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA), Procter & Gamble, serta World Plastics Council.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.