Kolom Acha Wahyudi: CUCI TANGAN

Citra presidente of Hambalang dan keluarga mantan istrinya yang selama masa Orde Baru jauh dari Islam bahkan dapat dikatakan memusuhi kaum Islam fundamentalis, sekaligus mantan Pemimpin Team Eksekutor bagi para aktivis yang melawan pemerintahan Orde Baru, dengan sejumlah besar kapital di belakangnya secara ABRAKADABRA…. Berubah 180 derajat menjadi macan Asia Pembela Umat Islam.

Akhi… Ukhti… masak mau dibohongin terus seperti kemarin-kemarin? Dibohongin pakai ayat-ayat Balgadaba, sih.

Dan, oh ya… Jangan lupakan usaha kudetanya menjatuhkan Presiden Habibie, sesaat setelah pengunduran diri Pak Harto…. yang dapat digagalkan oleh Pangab Jendral Wiranto. Akan tetapi, setelah usaha kudeta digagalkan, usaha keluarga Cendana dan sekutunya CIA untuk menjatuhkan Presiden Habibie dengan berbagai macam cara akhirnya berhasil melalui Impeachment oleh wakil-wakil rakyat busuk yang duduk di DPR-MPR.







Berpikirlah dengan cerdas, Soekarno dikudeta, Habibie… Gus Dur…. Jokowi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang telah selesai dengan dirinya. Pemimpin yang akan mengembalikan kejayaan bangsa ini, yang tidak tertarik menjual bangsa atau tunduk akan tekanan negara Adikuasa. Mereka mengalami hal yang sama: Didemo…. demo… dan demo…!!!

Rakyat yang lengah, orang-orang baik yang hanya berdiam diri… akhirnya merugi. Pemimpin hebat itu akhirnya dapat mereka jatuhkan. Habibie bukan saja seorang technokrat yang diakui kehebatannya secara internasional, juga sebagai seorang ekonom yang luar biasa. Hanya dalam hitungan pekan dapat mengendalikan nilai dollar yang melambung ke Rp. 16 ribu saat kerusuhan. Turun ke angka Rp. 6 ribu dengan teori ekonomi Zig-zag nya.



Banyak lagi pencapaiannya yang tidak terekspos karena sebagian besar media dimiliki oleh Keluarga Cendana dan kroninya. Sebaliknya, masalah Timor Timur yang jelas siapa pemain di belakang kerusuhan di Dili diekspos besar-besaran.

Timor Timur yang saat Proklamasi 1945 bukan termasuk wilayah RI, akhirnya dikuasai Indonesia melalui perang Trikora. Mereka kemudian memilih memisahkan diri dari Indonesia, setelah melaksanakan referendum sesuai Resolusi PBB. Bila resolusi tersebut tidak dilakukan, maka PBB akan menjatuhkan sanksi kepada Pemerintah Indonesia.

Banyak rakyat Indonesia yang tidak memahami sejarah dan politik negeri sendiri, dengan tingkat political awareness-nya rendah. Gampang sekali diombang-ambingkan serta mudah menerima informasi negatif dan hoax apalagi yang dibungkus dengan politisasi agama.

Nah, ini salah satu video tentang kejahatan yang dilakukan presiden Hambalang, yang dapat dipastikan tidak beredar di kamar sebelah. Aku sudah menontonnya di tahun 2014, bagi yang belum pernah nonton video ini…. Yuk marreeee…..







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.