DAMPAK COVID-19 TERHADAP KONSUMSI KONTEN MEDIA — Dable Terbitkan “Laporan Tentang Tren Konsumsi Media di Indonesia”

ITA APULINA TARIGAN. JAKARTA — Dable, platform penelusuran konten (content discovery) nomor 1 di Asia dan bagian dari Born2Global Centre telah menerbitkan “Laporan tentang Tren Konsumsi Media di Indonesia” (Indonesia Media Consumption Trend Report) yang menganalisis konsumsi konten media setelah COVID-19 merebak.

Laporan ini memaparkan tren-tren konsumsi media pada sejumlah perusahaan media terkemuka di Indonesia selama 3 bulan (Februari – April 2020).

Dable telah menjadi anggota aktif dari Born2Global Centre sejak 2017. Dable  adalah sebuah platform penelusuran konten yang mengkaji data dari 2.300 perusahaan media di seluruh dunia.

Dable menggunakan real-time big data dan teknologi personalisasi guna menyediakan sejumlah rekomendasi konten secara personal kepada pengunjung situs web. Rekomendasi dibuat berdasarkan beragam jati diri individu (spt. gender, usia, minat, dan lain-lain).

Hingga kini Dable memiliki kontrak telah bekerjasama dengan sekitar lebih dari 100 perusahaan media di Indonesia, termasuk koran, majalah, dan blog ternama diantaranya Liputan6.com, Fimela.com, Suara.com, Tempo.co.id, Hipwee.com, indosport.com, dan masih banyak lagi.

Menurut laporan “Laporan Tren Konsumsi Media di Indonesia” yang diterbitkan oleh Dable, jumlah konten media yang dikonsumsi meningkat hingga 28%  pada bulan Maret dibanding dengan bulan Februari.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia melaporkan kasus COVID-19 yang pertama di bulan Maret. Setelahnya, wabah COVID-19 yang terus merebak di tingkat nasional mendorong tingkat konsumsi konten pada April.

Laporan Dable mengkaji dampak COVID-19 terhadap konsumsi media terbagi atas 6 kategori (yakni Bisnis, Hiburan, Berita Umum, Berita, Regional, Olahraga) serta mengkaji dampak COVID-19 terhadap konsumsi media untuk masing-masing kategori tersebut.

Konsumsi konten pada kategori “Bisnis” tercatat meningkat hingga 62% lebih tinggi pada bulan April ketimbang dibandingkan Februari—laju peningkatan tertinggi di antara 6 kategori konten.

Hal ini terjadi seiring dengan anjloknya harga saham secara drastis akibat kekhawatiran tentang pandemi, serta besarnya minat khalayak umum terhadap isu-isu ekonomi.

Di bulan April, saat COVID-19 mulai menyebar di tingkat nasional, konsumsi konten pada kategori “Regional” memiliki laju peningkatan tertinggi ke dua (yaitu 61% lebih tinggi ketimbang dibandingkan bulan Februari).

Di antara sejumlah kategori konten yang dikonsumsi setiap hari, konten “Hiburan” memiliki laju peningkatan tertinggi, yakni 35% (pada April jika dibandingkan Februari). Hal ini terjadi akibat bergesernya minat masyarakat ke berita hiburan demi mengurangi stres daripada menonton paparan berita-berita tentang COVID-19.

Di sisi lain, konsumsi konten “Olahraga” menurun 12% pada bulan April jika dibandingkan dengan bulan Februari, karena sejumlah pertandingan dan turnamen dibatalkan akibat COVID-19.

Dable juga mengkaji tren-tren konsumsi konten berdasarkan jenis perangkat. Tingkat konsumsi melonjak pada perangkat seluler dan komputer PC seiring dengan penyebaran COVID-19. Untuk komputer PC, laju peningkatan mencapai 35% pada bulan Maret ketimbang Februari, namun turun 20% dan menurun sekitar 10% pada bulan April.

Penurunan ini diakibatkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH) sejalan dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Di sisi lain, konsumsi konten pada perangkat seluler meningkat sekitar 27% pada Maret ketimbang Februari dan tetap stabil pada bulan April ketimbang Februari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan seluler tidak begitu terpengaruh dengan praktik WFH.

Lee Ho-young, General Manager, Dable Indonesia: mengatakan, pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap seluruh aspek sosial. Termasuk perekonomian dan kebudayaan. Hal serupa terjadi pada cara kita mengonsumsi konten media. Banyaknya waktu yang dihabiskan di rumah akibat WFH dan PSBB memberikan kita lebih banyak waktu untuk mengonsumsi konten.

“Masyarakat tak hanya tertarik pada informasi tentang COVID-19, namun mereka juga mencari cara agar kegiatan di rumah lebih menarik,” terang Lee Ho-young.

Lee berharap laporan ini membantu kita memahami perubahan tren konsumsi konten dan minat masyarakat di tengah pandemi COVID-19, serta topik-topik yang paling diminati masyarakat.

Laporan tersebut bisa diunduh di tautan berikut: http://dable.io/wp-content/uploads/2020/06/Indonesia-Media-Consumption-Trend-Impact-of-Covid-19-on-Media-Consumption-Behavior-Dable-Inc.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.