Penggunaan Dana Desa 2015 di Gunung Kelawas Diduga Menyalahi

imanuel sitepu 3IMANUEL SIEPU. NAMORAMBE. Niat baik pemerintah memberikan bantuan berupa Dana Desa begitu besar ke seluruh pelosok desa, tidak seluruhnya dikelola dengan baik oleh pemerintahan desa setempat. Seperti pengelolaan anggaran yang terdapat di Desa Gunung Kelawas (Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang).


“Terkesan anggaran begitu besar hanya dijadikan ajang cari makan oleh oknum tertentu,” ujar sejumlah warga Desa Gunung Klawas kepada wartawan [Minggu 22/5].

Buktinya, sebut warga, proyek yang sejatinya dipergunakan untuk menunjang kesejahteraan dan perekonomian masyarakat, justru dikerjakan terkesan asal jadi alias tidak bermutu.

“Jelas terjadi kerugian negara. Saya rasa bahan material yang dipergunakan di mark up,” ungkap P. Barus (45) mengaku salah satu warga.

Barus dan warga lainya pun meminta para pihak yang berkompeten untuk melakukan investigasi serta mengaudit semua mata anggara Alokasi Dana Desa. Jika terjadi penyelewengan, sudah sewajarnya diproses oleh pihak berwajib secara hukum sehingga menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Sebab, kata warga, dalam waktu dekat, dana desa akan bergulir lagi.




“Jika tidak dilakukan pengawasan secara ketat niscaya kejadian serupa akan terulang kembali. Melihat besarnya anggaran yang dikeluarkan dengan membandingkan kondisi fisik di lapangan kelihatan tidak sesuai dan jelas-jelas telah terjadi penyelewengan,” terangnya.

Warga pun mempertanyakan kinerja aparat yang bertugas melakukan pengawasan, seperti konsultan dan pihak kecamatan yang begitu mudah meloloskan pekerjaan di desa.

“Jangan-jangan semua yang terlibat di dalamnya telah bersama-sama melakukan permufakatan jahat,” tuturnya mengakhiri.

Plt Kades Gunung Klawas (Hendri Ginting) kepada wartawan belum lama  ini mengjelaskan: “Ada beberapa item pekerjaan yang dilaksanakan dengan rincian anggaran sebagai berikut. Pembuatan Dapur Umum berbiaya Rp 90 juta, pembutan Gorong-gorong Rp 20 Juta, PAUD / Mobiler Rp 50 juta, Sumur Bor komplek kantor desa Rp 46 juta, Pengerasan Jalan Dusun 1 – Dusun 4 berbiaya Rp 180 Juta.”

Untuk pembayaran honor guru desa tidak disebutkan berapa jumlahnya.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.