Kolom Edi Sembiring: DI MANA PUSAT KONFLIKNYA?

Wamen Agraria:

Kalau Boleh Jujur, Ketika Bicara Sumut, Konflik Aja Judulnya Terbayang di Kepala

Judul sebuah berita di Medan Bisnis Daily (Lihat di SINI)

Baguslah kalau sudah tahu begitu keadaannya. Buka Kantor KPK di Medan dan usut semua secepatnya. Termasuk siapa saja penerima 5.873 Ha ex HGU PTPN II. Ada juga gunanya kedatangan 170 petani Karo Hilir pada tanggal 11 Agustus 2020 lalu menjumpai Wakil Menteri Agraria (Surya Tjandra) sehingga membuka mata Pak Wamen.

Karena tak bisa diselesaikan di Sumut, maka mereka terpaksa berjalan kaki 1.812 Km ke Jakarta.

“KSP atau Kantor Staf Pesiden mengatakan, inilah (Sumut) hotspot konflik agraria se-Indonesia adanya di Sumut. Dan barangkali juga benar sebagian,” kata Surya Tjandra pada Rakor yang dihadiri Ketua KPK (Firli Bahuri) itu.

Dan, untuk urusan penyelesaian konflik itulah yang mendorongnya datang ke Sumut.

“Itulah ketika datang, muka saya mau perang begitu, maaf ya Pak,” katanya menoleh ke arah Gubernur Sumut (Edy Rahmayadi).

“Kami mohon kami didampingi, bila perlu kita buka kantor KPK baru di sini. Harus diselesaikan ini sampai tuntas meski sulit. Saya mohon juga ini kepada bupati dan wali kota,” sebutnya.

Konflik itu berawal dari penipuan Sultan Deli yang menggosipkan Karo pendatang di Deli dari Pegunungan dan nantinya Belanda menamai perlawanan Suku Karo terhadap perkebunan asing di Deli sebagai Perang Batak. Sampai sekarang orang-orang Karo memperjuangkan Karo Bukan Batak. Tonton video bagian 1, 2, dan 3.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.