Dialihkan, Pengaspalan Jalan Hotmix Biru-biru Tidak Sesuai Bestek

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Pengaspalan jalan milik Dinas PU Deliserdang yang menghubungkan antara Desa Sarilaba menuju Desa Penen (Kecamatan Biru-Biru, Deliserdang) disinyalir dikerjakan tidak sesuai bestek. Pengaspalan jalan diperkirakan sepanjang 2 km lebih memakan anggaran mencapai Rp. 2 M ini justru sebagian dialihkan ke tempat lain.


“Setahu saya, seharusnya, pengaspalan dilakukan dari sekitar pemandian Sibiru-biru hingga Dusun Betala, Desa Sarilaba Jahe. Akan tetapi, pihak rekanan tidak mengaspal seluruhnya karena sebagian dialihkan ke tempat lain yakni jalan menuju Dusun Namo Durin, Desa Sarilaba,” beber seorang warga yang kebetulan melintas kepada wartawan [Rabu 9/11] di lokasi.

jalan-hotmix-2
Jalan hotmix yang baru dibangun di Desa Sarilaba (Kecamatan Biru-biru) dikerjakan asal jadi.

Akibatnya. sebut warga tadi, sebagian jalan (kelas jalan kabupaten) yang sejatinya diperbaiki karena mengalami kerusakan parah, tidak jadi diperbaiki lantaran telah dialihkan ke kelas jalan desa yang seharusnya didanai dari Alokasi Dana Desa (ADD).

“Seharusnya jalan menuju Dusun Namo Durin diperbaiki dengan Alokasi Dana Desa (ADD). Saya rasa pengalihan perbaikan jalan tersebut ada campur tangan Kades Sarilaba diduga untuk mengelabui dalam penggunaan anggaran desa,” duganya.

Selain itu sambung pria yang diperkirakan berusia 40 tahun ini, dalam pembangunan jalan tersebut juga disinyalir sengaja ditutupi. Soalnya, di lokasi juga tidak tampak adanya plank proyek, sehingga warga tidak mengetahui siapa yang mengerjakan, berapa anggaran dan panjang jalan yang seharusnya diaspal.

“Mirisnya lagi, pengaspalan yang dilakukan tampak sangat kurang berkwalitas. Di sana sini badan jalan yang telah diaspal dengan hotmix terlihat sudah retak dan sebagian lagi telah hancur. Hal itu diakibatkan ketebalan aspal hotmix tidak sesuai dengan ketentuan. Kalau menurut saya, pengaspalan jalan ini perlu diusut oleh pihak yang berwajib, karena terindikasi sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),” tambah warga tadi.




Sementara Camat Biru-biru Darwis Sianipar ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya [Rabu 9/11] mengaku sempat mepertanyakan keberadaan proyek pengaspalan itu.

“Saya sudah pernah mempertanyakan kepada Dinas PU mengapa jalan yang masih layak dilalui diperbaiki. Sementara ada jalan yang mengalami rusak parah justru diabaikan. Oleh karena itu, kalaupun pihak rekanan nantinya meminta tanda tangan camat tentang bangunan tersebut, saya tidak akan mau,” kata Sianipar,




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.