Gadis 16 Tahun Dijual Jadi Pelayan Cafe

IMANUEL SITEPU. DELITUA. Malang benar nasib Wahidin (50) warga Jl. TR Angkasah Desa Lae Butar (Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaen Aceh Singkil). Niatnya mencari putrinya Nurhayati (16) yang dibawa kabur sebulan lalu oleh AP (35), ia justru dikadali oleh pelaku yang tinggal di Jl. Pamah, Kelurahan Delitua Barat (Kecamatan Delitua).


Ceritanya begini, Sabtu 31 Desember 2016 lalu [sekira 19.00 wib], Wahidin mendapat kabar kalau putrinya Nurhayati telah pergi meninggalkan rumah. Setelah diselidiki, diketahuilah Nuryahati pergi ke Medan bersama AP. Hal tersebut sesuai dengan pejelasan beberapa saksi mata yang melihat terakhir Nurhayati berboncengan dengan AP naik sepeda motor menuju ke arah Jl. Lipat Kajang Lintas Medan.

“Saat itu, aku langsung mengejar begitu mengetahui anakku dibonceng lelaki itu. Tetapi keduanya sudah menaiki bus tujuan Medan,” sebut Wahidin.

Lantas keesokan harinya, Wahidin pun menyusul untuk mencari putri keduanya tersebut di Medan.

“Ketika itu, saya tidak menemukan anakku karena tidak tau seluk beluk Kota Medan. Ketika saya ingin mencari tau dengan cara menghubungi ponsel anakku, ternyata sudah tidak aktif. Puas melakukan pencarian selama 4 hari, saya lalu memilih pulang ke Aceh,” terangnya.

Lanjut dikatakan, setelah sebulan tidak ada khabar, kemarin, tiba tiba saja anakku Nurhayati menghubungi saya. Anak saya pun mengatakan kalau ia dibawa ke Medan oleh AP dan saat ini tinggal di Delitua.

“Setelah anak saya memberi alamat AP, saya pun langsung berangkat ke Medan dan langsung menuju Delitua. Meski sempat kewalahan melakukan pencarian, saya akhirnya berhasil menemukan AP tidak jauh dari Kantor Lurah Delitua Barat,” sambungnya.

Mirisnya kata Wahidin begitu bertemu dengan AP, ia justru dikadali oleh pelaku yang membawa anak gadisnya tersebut.




“Begitu bertemu, AP langsung pura-pura baik sama saya. Dia pun mengatakan akan mengantarkanku untuk menemui anaku yang saat itu kantanya sedang bekerja di salah satu cafe di kawasan Namorambe. Akan tetapi, setibanya di Namorambe, aku ditinggalkan begitu saja lalu kabur tancap gas memacu sepeda motornya,” kesal Wahidin.

Masih kata Wahidin, untung saja ada seorang warga Namorambe yang baik hati lalu mengantarkan saya ke Polsek Delitua. Saya pun berencana untuk melaporkan AP karena telah membawa kabur anak gadis saya dan juga telah menipu saya.

“Sudah anak gadis saya dibawa kabur sebulan lebih, saya juga ikut ditipunya. Makanya saya mau buat laporan Polisi,” tuturnya mengakhiri.

Kapolsek Delitua, melalui Panit 1 Ipda Sahri Sebayang SH ketika dikonfirmasi membenarkan seorang pria warga Aceh Singkil ada menfatangi Polsek Delitua.

“Namun karena TKP awalnya berada di Aceh, maka pria tersebut kita arahkan untuk membuat laporan ke Polres Aceh Singkil,” sebutnya.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.