Kolom Boen Syafi’i: EFEK DOMINO RIZIEQ — Pembangkangan Protokol Kesehatan

Kini anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan Covid19 sudah tidak dianggap lagi oleh masyarakat. Ya, sejak adanya kerumunan masa di rumah Rizieq Shihab, serta pesta joget-joget trah “darah biru” di pesta perkawinan anaknya. Jujur saja, banyak orang yang kini terlihat sudah anti pati dan tidak lagi takut jika ada razia aparat terkait Virus Corona.

Toh itu semua karena sikap pemerintah. Tidak disiplin terhadap peraturan yang telah dibuatnya sendiri.

Jadi, untuk pemerintah, nanti ya jangan marah jika ada warganya melakukan kegiatan pengumpulan masa d0an jangan ditindak pula. Toh, izieq saja bebas melakukan apa maunya dia. Belum lagi, Rizieq masih dikasih bantuan ribuan masker dan hand sanitizer oleh BNPB pula, edyaaan.

Pembangkangan? Jelas itu bakal terjadi di mana-mana. Tidak taat protokol kesehatan, gak pakai masker, bakal menjadi pemandangan sehari-hari tentunya.

Walhasil, program pengendalian Covid19 yang bernilai triliunan rupiah itu sia-sia sudah. Langkah dan kebijakan selama berbulan- bulan terpaksa ambyar, karena adanya efek domino yang berasal dari si imam jumbo.

Itu semua gara gara siapa? Ya pemerintah sendirilah yang memulainya. Jangan katakan pembiaran tersebut adalah bentuk permainan catur, siasat politik, ataupun segala tetek dan bengeknya.

Gombal mukiyo itu semua..

Lagian kalau ingin menegakkan disiplin, harusnya penindakan dilakukan jauh sebelum insiden kerumunan masa itu ada. Kalau penindakan setelah acara, ya itu gagap alias polisi India namanya.

So, jika rizieq saja tidak ditindak tegas oleh pemerintah, maka jangan salahkan jika rakyat akan banyak yang melakukan kegiatan pengumpulan masa. Tidak ada pilihan lain..

Tindak tegas Rizieq atau pembangkangan terhadap protokol kesehatan dari rakyat, bakal semakin merajalela. Kepercayaan itu mahal harganya, jangan sia-siakan apalagi merusaknya, dengan ketidakadilan yang nyata.

Ahsudahlah..

“Kepercayaan itu mahal harganya, kalau yang murah itu apa, Cak?”

Yang murah itu ngopi 3 ribuan, WiFi nya gratis, duduknya 17 jam, masih bawa charger pula..

“Weladalah???”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.