Ersada Min Arihta (EMA) Art and Culture Meriah dan Sukses

ema-10



Jebta B. SitepuJEBTA B. SITEPU. MEDAN. Pagelaran seni dan budaya Karo bernuansa tradisional  yang diadakan kemarin sejak siang hingga malam hari [Jumat 25/11] di Zeqita Hall, Lau Cih (Medan Tuntungan) sukses dan cukup meriah. Sebagaimana diberitakan oleh Sora Sirulo sebelumnya, pagelaran ini dilaksanakan kaum muda-mudi Karo yang tergabung didalam sebuah komunitas bernama Ersada Min Arihta yang disingkat EMA.

“Kami sangat senang bisa mengadakan acara ini, yang memberi penekanan pada edukasi budaya kepada penonton. Di setiap penampilan, baik tarian, rapper, stand up, magic, dan lainnya dibuat narasinya. Penonton tahu apa arti dan asal usul yang ditampilkan,” kata Ketua Panitia (Zefta Tarigan) kepada Sora Sirulo didampingi Sekretaris Panitia (Prima Keloko) dan Ketua EMA (Kesaponta Purba).

ema-9Acara ini menampilkan sebuah suguhan yang lain dari biasanya. Pada acara ini, ditampilkan tari-tarian yang sudah jarang ditampilkan. Seperti gendang baka, Tari Perang-perang, Tari Tungkat, Tari Roti Manis, Tari Piso Surit, tari kreasi Mbuah Page, Gundala-gundala dan Gurda-gurdi, Ndikkar, Tari Mayan dan penampilan Stand up Comedy serta Extreme Magician.

“Kami sangat senang bisa menampilkan seni budaya yang sudah tidak banyak orang mengetahuinya, karena budaya Karo sangat unik dan menarik untuk dipelajari dan ditampilkan,” sambung Kesaponta Purba.

Berbagai pujian dan tanggapan juga diberikan oleh para tamu undangan, antara lain Hanna Bangun selaku Ketua LSM Tanah Karo Hebat yang berharap agar pemerintah harus mendukung semangat kaum muda yang sudah membara tidak mati secara perlahan-lahan.

“Pagelaran EMA Art and Culture ini sempurna dan sukses. Kiranya semangat kaum muda Karo terus membara walau badai menerpa, biarlah kita letih hari ini, tapi esok kita tuai hasilna,” kata Hanna Bangun dalam sambutannya.




Hal senada juga dikatakan oleh Wan Chaidir Barus selaku Raja Urung Senembah.

“Tanah Karo sangat luas, bukan hanya di Kabupaten Karo saja, tapi sebagian besar Sumatera Utara adalah Karo. Kembangkan terus seni dan budaya serta talenta yang dimiliki oleh orang Karo,” kata Raja Urung Senembah yang juga memberikan acungan jempol untuk acara ini.

Acara ini ditutup dengan bernyanyi dan menari bersama seluruh panitia. Acara seperti ini di Suku Karo biasa disebut Gendang Namsam Rimah atau Nangtang Dunut.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.