Kolom Andi Safiah: FANTASI OOB — Jadi Manusia Apa Adanya Lebih Baik Daripada ….

Steven Weinberg lagi-lagi benar. Analogi sederhananya soal agama kembali terbukti bahwa, ada atau tidaknya agama, akan selalu ada orang baik yang berkelakuan baik dan orang jahat yang berkelakuan jahat. Tapi, untuk membuat orang baik berkelakuan monster memang dibutuhkan agama.

Lihat saja bom yang baru saja terjadi di Philipina.

Lagi-lagi karena motivasi dan fantasi agama. Sepasang homo Sapiens rela melakukan tindakan brutal dengan membunuh sesama homo Sapiens hanya karena beda sesembahan.

Steven Weinberg juga pernah menyampaikan kejengkelan intelektualnya terhadap agama. Mungkin saking jengkelnya, beliau sampai menulis begini “Religion is an insult to human dignify”.

Eh, ternyata Steven Weinberg tidak sendirian soal kejengkelan macam ini. Ada juga intelektual kelas kakap seperti Blaise Pascal “Men never do evil so completely and cheerfully as when they do it for religious conviction”.

Dua orang intelektual kakap di atas tidak asal bacot tentunya. Mereka melihat fakta terutama fakta sejarah panjang perjalanan agama terutama agama Abrahamikus. Pertumpahan darah atas nama penguasa langit odong-odong bodong mereka harus saling membunuh. Bahkan sesama saudara sebangsa mereka sendiri.

Peringatan dari mereka telah menjadi motivasi serius bagi ilmuan-ilmuan muda agar lebih berfokus pada hal-hal yang lebih real. Lahirnya beragam ide besar termasuk memindahkan species Manusia ke planet lain dan membentuk semacam “planetary Society” yang dasarnya bukan ajaran odong-odong bodong macam Agama.

Sepertinya, semangat untuk sampai ke sana menjadi fantasi besar manusia saat ini. Lihat saja perusahaan raksasa macam Space X, ambisi mereka adalah melancarkan koloni di planet Mars, sebuah ambisi yang terdengar absurd di telinga Pasukan Langit yang mangkrak di Bumi.

Bergabunglah dengan manusia-manusia yang punya ambisi piknik ke alam semesta tanpa batas, daripada sibuk kaing-kaing di bumi tapi berharap bisa segera meluncur ke langit dengan fantasi mesum yang tidak ada tandingannya.

Bagi saya, menjadi manusia apa adanya jauh lebih baik daripada sibuk dengan ornamen, embel-embel langit yang tidak ada efek sampingnya dengan kehidupan nyata di bumi, kecuali membangun aliansi odong-odong bodong biar terlihat alim menurut standar lingkungan.

#Itusaja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.