Festival Lumpur di Boryeong (Korea Selatan) Mulai Digelar

KIM MEE KYONG. BORYEONG (Korea Selatan) — Festival Lumpur Tahunan Boryeong, salah satu ajang musim panas yang paling populer di Korea Selatan, dibuka pada Jumat di lapangan lumpur, terletak di kota sebelah barat dari pantai barat Korea Selatan, dan menyajikan keseruan bermain lumpur selama 2 malam.

Festival 10 hari ke-22 ini digelar oleh Pemerintah Kota Boryeong, dan kelak berlangsung hingga 28 Juli.

Pesta ini diharapkan bisa menghibur para wisatawan dari Korea dan luar negeri melalui sekitar 60 program kegiatan yang berlokasi di Pantai Daecheon, di kota yang menjadi bagian dari Provinsi South Chungcheong tersebut.

Boryeong terkenal akan lapangan lumpur yang luas di pantai bagian barat, dengan lumpur bermutu tinggi yang kaya akan kandungan mineral serta diketahui bisa mencegah penuaan kulit. Sejak 1998, kota di Korea Selatan ini telah mengadakan festival lumpur sebagai bagian dari upaya mempromosikan sumber daya alam di kawasan tersebut.

Pemerintah kota Boryeong telah menggelar sebuah acara di pantai Mud Plaza untuk meresmikan berbagai fasilitas bagi kegiatan yang terkait dengan festival lumpur, dihadiri Wali Kota Boryeong, Kim Dong-il, dan Park Keum-soon, Ketua Dewan Kota, serta para penggemar liburan dari dalam dan luar negeri.

Festival tahun ini memiliki slogan “Go Boryeong, Play Mud”, para pengunjung diajak untuk mengikuti keseruan berseluncur di lumpur, bergulat di lumpur, mandi lumpur dan seluruh kegiatan berlumpur di lapangan tersebut, serta membuat kosmetik dari lumpur dan menaiki kapar pesiar.

Pihak penyelenggara juga berencana membuka zona-zona festival untuk kegiatan berseluncur di lumpur, serta air bouce di malam hari pada Kamis dan Jumat, sebuah upaya untuk menaklukkan panasnya cuaca musim panas serta menampung minat kalangan pebisnis atau pihak-pihak lain yang tak bisa mengunjungi festival saat siang hari.

Selama dua hari, beberapa zona festival ini akan dibuka dari pukul 1.30 siang hingga 9 malam. Sedangkan, untuk delapan hari setelahnya, lokasi-lokasi ini akan dibuka dua kali dalam sehari: pukul 9.30 pagi-12.30 dini hari, dan pukul 1.30 siang-6.30 malam.

Sepanjang festival berlangsung, para pengunjung diajak untuk melakukan flash mob yang menampilkan lumpur, musik, tari-tarian, dan kegiatan berenang, sementara, ada area berteduh supaya mereka bisa terhindar dari gelombang panas yang dapat muncul.

Beberapa program lain termasuk lomba lari dengan rintangan di lumpur, disebut Mud Run, pertama kali diadakan pada tahun lalu. Di jalanan sekitar pantai, kendaraan tidak boleh melintas selama festival berlangsung, akan terdapat zona makanan global yang menyuguhkan beraneka ragam kuliner bagi para pengunjung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.