Dijanjikan Pekerjaan, Gadis Singkil Diperkosa Lalu Disuruh Jadi PSK

IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Nasib tragis dialami oleh, sebut saja, Indah (16) warga Jl. TR Angkasah Desa Lae Butar (Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil) ini. Sudah menjadi korban pemerkosaan, gadis belia ini lalu dijadikan sebagai PSK oleh pacarnya AP di Cafe Kancil yang terletak di Jl. Sejarah, Desa Delitua (Kecamatan Namorambe).

Nasib malang yang dialami Indah berawal saat ia berkenalan dengan AP warga Jl. Pamah Kelurahan Delitua Barat (Kecamatan Delitua), sekira 4 bulan lalu, saat AP pergi merantau ke Aceh Singkil. Lantaran sering bertemu, kedua insan berlainan jenis ini pun sepakat untuk mengatakan saling mencintai.

Hal tersebut sesuai dengan keterangan Wahidin (50) orangtua Indah saat mengantarkan putrinya tersebut membuat laporan di Polsek Namorambe [Senin 13/2: sekira 13.00 wib].

“Anak saya dan pelaku berangkat dengan menumpang bus jurusan Medan dari Aceh Singkil pada malam Tahun Baru atau tepatnya 31 Desember 2016 sekira jam 19.00 wib. Aku pun menemukan anakku tadi di Cafe lalu membawanya ke kantor Polsek Namorambe,” ujar Wahidin.

Menurut Wahidin, sebelum bertemu dengan Indah, ia juga sempat tersesat hingga ke Kawasan Patumbak untuk mencari keberadaan anaknya.

“Untung saja ada seorang warga Patumbak bernama Zai Nuri yang kasian melihat saya. Kami pun bersama-sama mencari keberadaan anak saya ke Cafe Kancil,” sebutnya.

Sementara menurut keterangan Indah, setibanya di Medan, ia kemudian dititipkan pelaku di rumah salah satu keluarganya.

“Dan esok harinya saya dibawa ke Cafe Kancil dengan alasan bekerja. Di situlah aku diperawani,” kata Indah.

Karena tidak memiliki sanak keluarga di Medan, saya hanya bisa menuruti segala kemauan AP. Sehingga sudah tidak terhitung ia menindih tubuh saya. Bukan hanya dijadikan sebagai pelampiasan nafsunya, saya juga disuruh melayani pria hidung belang.

“Padahal, awalnya, aku dijanjikan bekerja sebagai pelayan cafe. Meski bathin ini menolak, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa begitu aku juga disruh bekerja sebagai PSK,” sambung gadis berambut pirang ini sedih.

Lanjut dikatakan, karena dia masih baru bekerja di cafe itu, pernah satu harian dia harus melayani 27 pria hidung belang. Yang paling menyakitkan baginya, jika dia punya uang, AP selalu memintanya.

“Bila tidak saya beri, pelaku tidak segan-segan mengancam saya,” ujar anak pertama dari 4 bersaudara yang hanya mengecap pendidikan hingga kelas 3 SD ini.

Sementara menurut Dedi (14) adik Indah, akibat kakaknya Indah tidak pernah lagi pulang ke rumah sejak Tahun Baru kemarin, ibunya pun saat ini mengalami sakit keras.

“Karena mamak sakitlah maka bapak bersusah paya mencarinya. Soalnya mamak selalu memanggil-manggil nama kakak,” bebernya.

Kapolsek Namorambe AKP D Ketaren ketika dikonfirmasi membenarkan kalau seorang gadis berusia 16 tahun dan keluarganya ada mendatangi Polsek Namorambe berencana membuat laporan.

“Karena di Polsek Namorambe tidak ada unit PPA, kita sudah mengarahkan korban membuat laporan di Polres Deliserdang,” bilang Kapolsek.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.