Gawat Darurat Sinabung Diperpanjang Hingga 6 Juli

foto nggunturgawat daruratNGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Akibat peningkatan terus menerus arus pengungsi, beberapa Pos Pengugnsi menjadi padat, seperti halnya di Pos Pengungsian BPPT, Jambur Tongkeh dan Tahura yang berjumlah 2.728 jiwa (666 KK).

Para pengungsi tidak hanya berasal dari desa-desa sisi Tenggara-Selatan puncak kawah Sinabung, tetapi juga dari desa-desa di sisi Utara, Timur dan Barat Daya. Sehubungan dengan itu, serta semakin tingginya aktivitas gunung ini, Pemkab Karo dan BPBD Karo menetapkan erupsi Sinabung sebagai keadaan Tanggap Darurat sejak 2 Juni hingga 6 Juli 2015.

“Potensi erupsi susulan masih tinggi sehingga status juga masih Awas (level IV),” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Terkait Tanggap Darurat dan tetap tingginya aktivitas gunung itu, Tim Reaksi Cepat BNPB sudah berada di Karo untuk mendampingi BPBD Karo. Bupati Karo juga sudah meminta bantuan Rp 1,4 M dana siap pakai untuk penanganan pengungsi kepada BNPB.

Sementara itu, telah terjadi satu kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2,5 km ke Tenggara dan guguran lava pijar dari puncak sejauh 700-1.500 meter ke Tenggara.

Menurut Sutopo, kebutuhan mendesak pengungsi dewasa ini adalah tenda pengungsi, selimut, MCK, makanan tambahan, lauk pauk, masker, tikar, matras, tanki air, pakaian, logistik dan psikolog untuk trauma healing.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.