Kolom Darwono Tuan Guru: GOLD FOR MY NATION





Darwono Tuan GuruEmas untuk Bangsaku, lagu resmi olimpiade Rio 2016 ini sungguh menyentuh semangat kebangsaan. Patriotisme untuk tidak berhenti berjuang sehingga dapat  mempersembahkan kemenangan tertinggi bagi bangsa tereksplisitkan melalui lyric lagu ini. Perhatikan cuplikan lirik lagu resmi Olimpiade Rio berikut?

“Tears could stream down

Maybe blood in my eyes

Only Gold in my hand I return in my land”

 

Yang artinya kurang lebih :

“Air mata bisa mengalir

Mungkin darah di mata saya

Hanya Emas di tanganku

Aku kembali ke tanahku

 

Only Gold, hanya emas dengan “Gold” berhuruf kapital sebagai penegasan bahwa hanya emas, yang kita mahfumi sebagai pertanda kemenangan tertinggi pada event-event olahraga seperti Olimpiade Musim Panas ini, harus diperjuangkan meski dengan cucuran air mata dan darah.

olimpiade 2Tahun 1988 kita ingat betapa Trio Srikandi Indonesia Nurfitriana dkk, di Olimpiade Seoul harus head to head dengan trio tuan rumah Korsel untuk mencapai kemenangan tertinggi bagi bangsa Indonesia. Meski akhirnya dapat meraih kemenangan ke dua, tetapi perjuangan itu dicatat bangsa Indonesia dan menjadi inspirasi bagi dimulainya Era Medali setelah sekian lama keikutsertaan Indonesia di ajang multi event ini belum meraih medali satupun.

Trio Nurfitriana, Lilis Handayani dan Kusumawardani, menjadi inspirator bagi terbukanya era Emas Olimpiade. Hal itu terwujud pada perhelatan Olimpiade Barcelona 1992, dengan diraihnya medali emas dari cabang bulu tangkis nomor tunggal putra-putri oleh pasangan emas Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma telah melakukan bela negara dengan kemenangan tertinggi, Gold For My Nation, emas bagi bangsaku, bangsa Indonesia.

Menjelang perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke 71, putra-putri terbaik Indonesia yang memenuhi kualifikasi berlaga di tingkat dunia kembali sedang berjuang untuk memberikan kemenangan tertinggi bagi Bangsa Indonesia. Penulis sangat yakin tidak ada satupun wakil Indonesia yang tidak ingin memberikan kemenangan terbaik bagi bangsa kita. Sikap kita yang tidak bisa hadir mendukung saudara-saudara kita yang sedang berjuang di Brasil, ada baiknya mencontoh sikap Pele, legenda Sepak Bola yang tidak bisa hadir karena Sakit, Pele memberikan testimonee: “Energy saya hadir di sana (di arena Olimpiade -pen) semoga tuhan memberkati.”




Dengan keterbatasan kita, kita tidak dapat hadir memberi support langsung bagi pejuang-pejuang bangsa yang mengemban amanat bela negara di bidang olahraga. Namun energi kita, spirit kita untuk mendukung, akan terkirim ke langit dan terkirimkan memberikan aura positif bagi pejuang-pejuang bangsa Indonesia meski harus melewati benua dan samudra. Kekuatan spiritual tidak pernah terhalang oleh batasan-batasan ruang dan waktu. Oleh karenanya, doa kemenangan untuk pejuang-pejuang olahraga kita adalah bagian dari bela negara pula. Apa lagi, posisi doa kita, adalah sebagai doa ghaib, dalam makna doa dimana pejuang-pejuang olehraga yang kita doakan tidak mengetahui, merupakan salah satu doa yang makbul.

Solidaritas kita sebagai bangsa dituntut saat ini, pada saat saudara-saudara kita berupaya mengharumkan nama bangsa dengan perjuangan total meraih Emas Bagi Bangsanya. Kita bisa mencontoh, ketika para pejuang maju di medan laga merebut Kemerdekaan, bangsa Indonesia bahu membahu memberikan kontribusi terbaiknya masing-masing, menyiapkan akomodasi, amunisi, merawat yang terluka bahkan mengorbankan segala yang dimiliki.

Oleh karenanya, marilah kita menaburkan spirit positif, doa-doa kemenangan, agar saudara-saudara kita yang berjuang di Brasil dapat memberikan kemenangan terbaik. Amin.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.