GUBSU BUKA RAMADHAN FAIR

SALMEN SEMBIRING. MEDAN. Gubsu (Ir H T Erry Nuradi MSi) membuka Ramadhan Fair XV  di Taman Sri Deli Jalan Sisingamangaraja Medan [Sabtu 19/5: Malam]. Selain memberikan manfaat secara sosial ekonomi, Ramadhan Fair juga menjadi sarana peningkatan ukhuwah Islamiyah di tengah-tengah masyarakat. Diharapkan melalui event ini menjadi salah satu barometer Kota Medan sebagai kota yang masyarakatnya religius.

Selain itu dalam pembukaan yang diwarnai dengan guyuran hujan, Gubsu selanjutnya menilai, Ramadhan Fair merupakan bukti Kota Medan mempunyai peran penting dalam peningkatan seni dan budaya bernuansa Islami. Hal ini ditandai seluruh rangkaian kegiatan yang digelar selama berlangsungnya Ramadhan Fair kental dengan nuansa religius.




“Untuk itulah melalui Ramadhan Fair, kita harapkan ukhuwah Islamiyah, harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama mampu lebih ditingkatkan lagi ke depannya. Kepada masyarakat Kota Medan, saya juga berharap kegiatan ini dapat menjadi syiar Islam yan sejuk dan penuh pesona,” kata Gubsu

Pembukaan Ramadhan Fair ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan Gubsu bersama Wali Kota Medan Drs H T dzulmi Eldin S MSi, Kapoldasu Irjen Pol Drs Paulus Waterpaw, Wagubsu Nurhajizah Marpaung, anggota DPR RI Hasrul Azwar serta mantan Wali Kota Medan Drs H Abdillah Ak selaku penggagas digelarnya Ramadhan Fair.

Selain pemukulan bedug, pembukaan Ramadhan Fair juga dimeriahkan dengan penampilan grup band asal ibukota Jakarta Seventen. Pembukaan ini turut juga dihadiri Wakapoldasu Brigjen Pol Drs Agus Andrianto, Pangkosek Hanudnas 3 Medan Marsma TNI Tri Wibowo Santoso, Wakil Wali Kota Ir H Akhyar Nasution MSi, Sekda Kota Ir H Syaiful Bahri Lubis, Wakil Ketua DPRD Medan H Iswanda Nanda Ramli, Ketua TP PKK Kota Medan Hj Rita Maharani Dzulmi Eldin, unsur Forkopimda Kota Medan serta ribuan warga Kota Medan.

Sejak digelar pertama kali tahun 2003, Wali Kota mengatakan, Ramadhan Fair kini sukses menjadi ikon pariwisata religi yang identik dengan kemeriahan suasana Ramadhan di Kota Medan. Sebab, perhelatan akbar tahunan setiap bulan Ramadhan itu selalu menampilkan aneka bazar kuliner dan produk UMKM bernuansa Islami.




Oleh karena itu, Ramadhan Fair kerap dinantikan warga, tidak terbatas hanya umat Muslim tetapi umat lainnya banyak juga menghadirinya bersama anggota keluarga maupun koleganya, termasuk juga para wisatawan baik lokal maupun manca negara

Menurut Wali Kota, hal itu menunjukkan keberagaman menjadi semangat yang dijunjung tinggi di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Artinya, agama benar-benar mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam semesta, terutama di bulan suci Ramadhan. Dengan demikian keberagaman selama ini merupakan salah satu unsur yang telah memperkaya khasanah budaya di Kota Medan.

Itu sebabnya tanpa rasa berlebihan, Wali Kota mengungkapkan, Kota Medan kini menjadi contoh multikutural yang sangat harmonis di Indonesia. “Jika pun ada riak-riak kecil yang mencoba mengganggu keharmonisan tersebut, seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama dengan kesadaran sendiri langsung bergerak mengantisipasinya,” kata Wali kota.




Di samping itu tambah Wali Kota, terlihat jelas bukti bahwa di Kota Medan mayoritas melindungi minoritas, sebaliknya minoritas pun menghormati dan menghargai mayoritas. Oleh karenanya melalui perhelatan Ramadhan Fair, Wali kota berharap dapat mewakili cerminan religiusitas kota sekaligus menggambarkan kota yang damai penuh toleransi sekaligus sebagai kota multikultural.

Selanjutnya papar Wali kota, Ramadhan Fair juga menjadi wadah silaturahmi dan interaksi sosial religius sekaligus menjadikan dunia usaha , terutama UMKM dapat berkembang sekaligus meningkatkan segmen pasar produk-produk yang dihasilkan. Yang lebih penting lagi tegas Wali Kota, Ramadhan Fair diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM untuk mampu bersaing dengan pasar modern.

Diakui Wali kota, sebagai event yang telah menjadi kalender rutin Pemko Medan setiap tahunnya, perhelatan Ramadhan Fair masih jauh dari kata sempurna. Dikatakannya, berbagai masalah kerap mewarnai pelaksanaan. Oleh karenanya evaluasi terus dilakukan agar pelaksanaan Ramadhan Fair semakin membaik.

Mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu berharap, perhelantan Ramadhan Fair tidak hanya sebagai media efektif bagi para pelaku UMKM untuk mengenalkan produknya, tetapi juga dapat menjadi media siar yang bermuara pada semakin kuatnya kehidupan beragama di Kota Medan.




“Itu sebabnya setiap gelarannya agar lebih menarik dan diminati masyarakat, termasuk para wisatawan, Ramadhan Fair selalu menggabungkan konsep edukasi dan siar islam yang dirangkaikan dengan hiburan bernuasa Islami,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wali Kota tak lupa mengajak seluruh umat Muslim di Kota Medan untuk memuliakan bulan suci Ramadhan dengan meningkatkan amal ibadah seraya senantiasa menjaga serta memelihara kesucian bulan yang penuh rahmat, berkat serta keampunan tersebut.

Sebelumnya, Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung diwakili Wakil Ketua DPRD Medam H Iswanda Nanda Ramli, atas nama pimpinan dan anggota DPRD Medan sangat mengapresiasi kepada Pemko Medan atas digelarnya Ramadhan Fair. Selain sebagai syiar Islam, event yang rutin digelar setiap tahunnya sebagai wadah silaturahmi bagi warga Kota Medan.

“Di samping itu yang lebih penting lagi, kegiatan ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat karena diikuti para pelaku UMKM,” ungkap Iswanda.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.