Gubsu Harapkan Bulog Bantu Stabilkan Harga

EMMY F. PURBA. MEDAN. Gubsu (Dr. H. Tengku Erry Nuradi MSi) mengharapkan Bulog ikut membantu menstabilkan harga-harga di Sumut. Hal tersebut dikatakannya saat menerima kunjungan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Arief Budi Santoso) dan Kepala Bulog Divre Sumut (Imran Rasydi) [Rabu 3/4] di ruang kerja Gubsu Lantai 10.

“Kita berharap inflasi Sumut tetap stabil. Kita jaga paling tidak tetap berada di bawah rata-rata nasional. Karena pertumbuhan ekonomi Sumut di atas rata-rata nasional. cukup baik. Oleh karenanya selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasinya juga bisa ditekan,” ujar Gubsu.




Gubsu mengatakan, seperti diketahui, lebih dari 63% inflasi dipengaruhi oleh pangan walaupun banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Dari Januari hingga September 2017, Inflasi Sumatera Utara 1,82%. Memang masih di bawah inflasi nasional yang sekitar 2,66%. Oleh karena itu, Gubsu mengharapkan Bulog ikut serta dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok seperti cabe yang tidak stabil beberapa bulan ini.

“Perlu adanya koordinasi antara BI dan Bulog untuk kestabilan harga khusus cabe yang merupakan salah satu penyumbang tingginya angka inflasi di Sumatera Utara,” sebut Gubsu.

Menurut Gubsu, jika inflasi dapat ditekan dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara tinggi, nantinya akan dapat menambah kesejahteraan bagi masyarakat Sumatera Utara.

“Pendapatan naik, kalau inflasinya tinggi itu tidak pengaruh. Jika pendapatan naik inflasinya bisa ditekan itu tentunya harapan kita. Oleh karenanya kita berharap inflasi di Sumatera Utara dapat tetap terjaga,” harap Gubsu.

Kepala Bulog Divre Sumut Imran Rasydi menanggapi inflasi di Sumut mengatakan bahwa Bulog Divre Sumut menyambut baik dan siap untuk bekerjasama dengan TPID untuk menjaga harga-harga pangan dalam rangka menekan inflasi di Provinsi Sumatera Utara.

Dikatakannya untuk melakukan langkah-langkah tersebut diperlukan informasi daerah-daerah mana saja yang angka Inflasinya terhadap cabe tinggi dan pemain-pemain cabe yang sering membuat harga cabe tidak stabil. Selain itu juga diperlukan informasi kemana saja daerah pendistribusiannya.

“Harus ada team work di lapangan untuk menginformasikan situasi harga dan juga pendistribusiannya serta memantau para pemain-pemain cabe,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Imran juga mengatakan bahwa tujuannya berkunjung ke Kantor Gubsu dalam rangka melaporkan dan berpamitan bahwa dirinya akan mengakhiri masa tugasnya di Sumatera Utara dan mendapat tugas yang baru di Jakarta.

“Saya sekalian berpamitan kepada Pak Gubernur. Mudah-mudahan pengganti saya nantinya lebih gesit lagi pak,” katanya.

Kepala BI Provsu (Arif Budi Santoso) pada kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan kepada pelaku-pelaku pasar khususnya pedagang cabe. Setelah berkoordinasi kepada para pedagang cabe, bahwa para pedagang cabe akan membentuk suatu asosiasi pedagang cabe. Sehingga TPID bisa terus berkomunikasi dengan asosiasi terkait cabe.

“Kami juga meminta kepada asosiasi pedagang cabe untuk ikut membantu mejaga kestabilan harga cabe,” ujarnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.