Gubsu Tutup Manasik Haji Bank Sumut

DENHAS MAHA. MEDAN. PT Bank Sumut sebagai BUMD Provinsi Sumatera Utara tiap tahunya rutin menggelar program haji Makbul atau Maksud Terkabul sejak tahun 2006 lalu hingga 2017. Saat ini jumlah jamaah haji yang berangkat melalui program tabungan haji tersebut mengalami peningkatan yang signifikan.

Jika sebelumnya di tahun 2006 lalu, jamaah haji program tabungan Makbul ini hanya ada 100 orang, tahun ini jumlahnya sudah mencapai 1.502 orang.

“Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Sumut semakin tinggi,” ujar Gubsu Tengku Erry Nuradi saat menutup Manasik Haji gelombang I bagi calon Jemaah Haji tahun 1438/ 2017 yang mendaftar melalui tabungan haji Makbul Bank Sumut di Asrama Haji Medan [Jumat 14/7].




Dalam kesempaan ini, turut hadir Dirut PT Bank Sumut (Eddy Rizlyanto), Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut (TM Jefri), Dewan Pengawas Syariah PT Bank Sumut (HM Yasir Nasution), jajaran direksi Bank Sumut, mewakili Garuda Indonesia (Syahriza), serta sejumlah pimpinan cabang PT Bank Sumut.

Lebih lanjut dikatakan oleh Erry, untuk tahun ini jumlah jamaah haji yang berangkat dari Embarkasi Medan bertambah jumlahnya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya akibat adanya renovasi Masjidil Haram. Karena itu, umlah jamaah berkurang yakni hanya 6 ribu orang. Namun, tahun ini jumlah jamaah dari Embarkasi Medan kembali normal berjumlah 8 ribu orang.

“Kita tentunya bersyukur dari 8 ribu jamaah haji yang akan berangkat dari Embarkasi Medan, sebanyak 1502 orang merupakan jamaah haji yang menabung di Bank Sumut. Oleh karenanya kami berterima kasih kepada masyarakat yang tetap percaya kepada Bank Sumut yang memang banknya masyarakat Sumut. Kami juga berharap masyarakat Sumut bisa merasa memiliki dan mencintai banknya sendiri,” terang Erry.

Apalagi, kata Erry, saat ini Bank Sumut juga telah mencatatkan prestasi yang baik. Dalam RUPS Bank Sumut yang digelar belum lama ini, Bank Sumut telah mencatatkan keuntungan atau deviden terbesar sepanjang sejarah berdirinya Bank Sumut.

“Ini merupakan prestasi yang membanggakan sebagai BUMD Provinsi. Bank Sumut telah berkembang dengan baik dan menjadi bank terpercaya dan jadi bank kebanggaan masyarakat,” jelas Erry.

Dalam kesempatan itu, Erry juga mengimbau kepada calon jemaah haji untuk bersyukur sebab dengan keberangkatan jumlah jamaah haji yang kembali normal sejak tahun ini, maka dampaknya mempersingkat antrean haji, jika sebelumnya calon jamaah haji harus menunggu selama 17 tahun, saat ini hanya menunggu 13 tahun.

Pertama kita harus bersyukur, karena kalau hari ini kita mendaftar haji maka baru bisa berangkat 13 tahun lagi. Makanya calhaj yang akan berangkat saat ini adalah orang yang terpilih. Kedua saya harapkan untuk perbanyak sabar karena di sana bisa saja akan mengalami banyak kendala. Bersihkan hati dan ikhlaskan diri untuk menunaikan ibadah haji, papar Erry.

Apalagi, ujar Erry, yang sudah berangkat haji di tahun 2001 dan 2006 ini, menunaikan Ibadan haji itu berbeda dengan perjalanan lainnya. Penerbangan Medan-Madinah itu paling berkisar 8-9 jam, sedangkan ke eropa itu 14 jam dan kalau ke Amerika bisa 24 jam. Tapi ibadah haji ini berbeda, kalau bapak dan ibu berangkat menggunakan bus nanti dari Asrama Haji menuju bandara Kualanamu pasti air mata kita akan menetes.

“Itulah bedanya, makanya bersihkan hati, perbanyak sabar agar ibadah kita bisa khusyuk dan sepulangnya dapat menjadi haji yang mabrur,” terang Erry.




Dirut PT Bank Sumut, Eddy Rizlyanto mengatakan Manasik haji yang digelar ini merupakan manasik haji gelombang pertama dengan jumlah sebanyak 652 orang, dan selanjutnya akan dilakukan manasik haji untuk gelombang kedua sebanyak 850 orang.

“Kami berterima kasih karena selama proses manasik ini seluruhnya berjalan dengan positif. Kami berharap apa yang diberikan narasumber pada manasik haji ini dapat dijalankan calhaj di tanah suci,” kata Eddy.

Perwakilan dari calhaj yang mengikuti manasik haji gelombang I bank Sumut tahun 2017, Sulaiman Harahap dari Padang Sidempuan mengatakan pihaknya bersyukur bisa mengikuti program tersebut. Sebab, jika tidak ada program manasik ini maka calhaj dari berbagai daerah di Sumut tidak akan bisa bertemu muka.

“Kami juga bersyukur dengan mengikuti program ini, kami bisa mengenal Asrama Haji sebelum kami berangkat. Kalau kami tidak menabung di Bank Sumut pasti sebelum berangkat dan ketika kami di asramakan sehari di sini tentu kami akan bingung, tapi karena Bank Sumut tentunya kami akan lebih mengenal Asrama Haji dibandingkan calhaj yang menabung dari bank lain,” kata Sulaiman.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.